Liputan6.com, Jakarta Menyambut HUT Bhayangkara ke-74, Polri melakukan sejumlah aksi sosial sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat. Selain sembako, Polri juga donor darah yang telah dimulai serentak pada pertengahan Juni 2020.
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, giat donor darah ini merupakan intruksi langsung Kapolri Jenderal Idham Azis yang dituangkan dalam surat telegram Nomor ST/1127/KRP./2020.
Salah satu isinya adalah perintah kepada para Kasatker dan Kasatwil untuk donor darah lewat koordinasi dengan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) di wilayahnya masing-masing. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan menerapkan jaga jarak atau physical distancing guna mencegah penyebaran Covid-19.
Advertisement
"Hasil donor darah serentak yang dilakukan 34 Polda serta 500 Polres seluruh Indonesia menghasilkan sebanyak 29.722 kantong darah. Ini sekaligus membantu memenuhi kekurangan stok darah PMI di masa pandemi Covid-19," tutur Argo dalam keterangannya, Selasa (30/6/2020).
Argo menyebut, satu kantong darah dapat menyelamatkan tiga nyawa lantaran dapat dipecah menjadi tiga komponen. Yaitu sel darah merah, plasma, dan trombosit.
PMI Kekurangan Stok Darah
"Dengan mendonorkan darah, kita bisa mendapatkan banyak manfaat bagi kesehatan dan juga dampak psikologis yang sangat positif," jelas dia.
PMI sendiri mengalami kekurangan rata-rata sekitar 900 ribu kantong darah per tahun untuk memenuhi kebutuhan transfusi di berbagai rumah sakit. Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia Maret 2020 lalu, stok darah di PMI semakin berkurang.
"Hal ini karena jumlah pendonor mandiri yang datang ke PMI menurun sejak diberlakukannya protokol kesehatan. Masyarakat yang rutin mendonorkan darahnya khawatir untuk keluar rumah di tengah pandemi yang kian meluas," Argo menandaskan.
Advertisement