Hadiri Milad PBB, Hasto Ingatkan Selalu Bersatu dengan Mengedepankan Pancasila

Dalam kesempatan tersebut, Hasto juga menyampaikan salam Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk HUT partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra itu.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Jul 2020, 21:12 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2020, 21:12 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Liputan6/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, mengajak agar seluruh anak bangsa mengembangkan tradisi intelektual, khususnya menyangkut Pancasila dan Islam di Indonesia di hadapan peserta perayaan milad ke-22 Partai Bulan Bintang (PBB).

Dalam kesempatan tersebut, Hasto juga menyampaikan salam Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk HUT partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra itu.

"Karena apa? Karena pendiri negeri ini pun melaksanakan semuanya dimulai dari sebuah tradisi intelektual luar biasa. Dimana peradaban dunia, agama, ideologi, semua dikontemplasikan sesuai natur bangsa kita sebagai bangsa timur, agraris, negara kepulauan. Maka lahirlah Pancasila yang harusnya tidak perlu dipersaoalkan lagi," kata Hasto, Sabtu (18/7/2020).

Menurutnya dalam masa dewasa ini ada yang mencoba membenturkan Pancasila dengan pemahaman lain.

"Padahal, seperti disampaikan Bung Karno, Pancasila adalah sebagai lead star atau bintang penunjuk arah bangsa ke depan," tutur politikus PDIP ini. 

Dia pun mengingatkan, meski dalam kesehariannya Bung Karno menampilkan jati diri kebangsaan, namun di dalam adalah Islam sejati. Bahkan di negeri komunis Uni Sovyet, Bung Karno mensyaratkan negeri itu mencari dan memugar dulu makam Imam Bukhari sebagai syarat kehadiran Bung Karno ke negeri tersebut.

Begitupun Megawati saat menjabat presiden, secara geopolitik memberikan kritik keras atas aksi unilateral ke Irak tanpa persetujuan PBB. Saat itu, Yusril adalah Menteri Luar Negeri Ad Interim yang meneruskan kebijakan Megawati. 

"Masa karena kepentingan politik, kita disebut komunis? Ini perlu kita luruskan, sama seperti Prof Yusril yang punya tradisi intelektual, maka kita pun harus perkuat tradisi intelektual agar tidak mudah dibentur-benturkan," jelas Sekjen PDIP ini. 

"Dahulu, M Natsir, Bung Karno, Bung Hatta dan tokoh pendiri bangsa lainnya, selalu membaca dulu baru bertindak. Sekarang, demo dulu baru membaca, kadang bahkan tidak membaca sama sekali. Makanya jadi banyak energi bangsa terbuang sia-sia," lanjut dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Terus Bekerjasama

Apapun itu, dia mengatakan pihaknya bersyukur bisa bersama dengan PBB dan parpol lainnya dalam koalisi pendukung Pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

Dan pihaknya berharap, dengan kerja sama yang baik dengan PBB dan parpol lain, bisa bersama-sama membumikan Pancasila. Begitupun berbagai kerja sama lainnya, termasuk di Pilkada Serentak 2020.

"Kami mengucapkan selamat Milad ke-22 buat PBB. Semoga bintangnya memberikan direksi bagi perjalanan bangsa, dan bulannya memberi kesejukan pada kehidupan bersama kita sebagai satu bangsa," pungkasnya.

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra lalu mengucapkan terima kasih kepada Hasto dan perwakilan parpol lainnya yang hadir dan turut merayakan Milad PBB.

"Di milad ini, di tengah kesulitan ini, tetaplah kita berkeyakinan, bahwa di balik kesulitan ini akan ada kemudahan bagi kita semua," kata Yusril.

Sekjen PBB Afriansyah Noor menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk tetap istiqomah dalam memberi dukungan terhadap Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kami sungguh berterima kasih atas kehadiran Mas Hasto dan Sekjen lainnya yang hadir dalam milad ini," kata Afriansah Noor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya