Liputan6.com, Jakarta - Keluarga mendiang BJ Habibie menggelar haul satu tahun kematian Presiden Ketiga Republik Indonesia tersebut. Anak pertama BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie dalam kesempatan itu mengatakan, dia dan semua orang yang turut berpartisipasi dalam haul tersebut begitu merindukan BJ Habibie.
"Kita semua, termasuk saya sendiri sangat rindu dengan kehadiran Bapak di antara kita. Dengan pidato-pidato beliau dengan semangat memberikan motivasi bagi kita semua dan selalu inspiratif," kata Ilham pada Jumat malam (11/9/2020).
Contoh hidup yang diliputi cinta kasih yang ditunjukkan BJ Habibie, kata Ilham membuat ayahnya itu begitu dirindukan.
Advertisement
"Dan juga dengan sikap dan karakter Bapak yang tidak membedakan antarkelompok, suku, agama, seluruh umat manusia itu sama di mata Bapak. Dan sikap itulah yang kita semua sangat merindukan," ucap dia.
Ilham mengatakan, kendati haul ayahnya kali ini dilaksanakan dengan cara berbeda, yakni memanfaatkan jaringan internet karena pandemi Covid-19, ia berharap seluruh doa masyarakat yang ditujukan kepada BJ Habibie dapat diterima Allah.
"Insyaallah tidak mengurangi, tatap diterima oleh Allah Swt. Sehingga bisa mendampingi Bapak di alam baka, di akhirat hingga hari kiamat pada umumnya," pungkas Ilham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Wafat pada Rabu 11 September 2019
Presiden ke-3 RI BJ Habibie wafat di usianya yang ke-83 tahun pada Rabu 11 September 2019. Dia meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat lantaran komplikasi.
Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 ini dimakamkan di samping makam istrinya yaitu Hasri Ainun Besari di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta pada Kamis 12 September.
Upacara pemakamannya pria yang bernama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie itu dipimpin oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.Â
Salah satu mahakarya BJ Habibie yakni Pesawat N-250 Gatot Kaca, pesawat turboprop berkapasitas 50-70 penumpang berhasil lepas landas pada tanggal 10 Agustus 1995 sebagai kado kemerdekaan 50 tahun Indonesia. Meski akhirnya proyek produksi pesawat tersebut terhenti akibat krisis moneter 1997. Namun, hasil karyanya membuka mata dunia kepada kemampuan Indonesia di bidang indutsri kedirgantaraan.
BJ Habibie memiliki keterikatan yang sangat kuat dengan Jerman. Ia menuntut ilmu di Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman Barat, jurusan Konstruksi Pesawat Terbang pada tahun 1955. Di universitas tersebut, ia meraih gelar Doktor-Ingeniur dengan predikat summa-cumlaude.
Hampir dua puluh tahun BJ Habibie berkarier di Jerman. Ia bahkan pernah menduduki jabatan Wakil Presiden perusahaan penerbangan Messerschmitt Bolkow-Blohm, sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.
Â
Advertisement