Update Corona 12 September: Bertambah 3.806, Pasien Positif Covid-19 Jadi 214.746 Orang

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 11 September 2020, pukul 12.00 WIB, hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

oleh Maria Flora diperbarui 12 Sep 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2020, 15:48 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta - Ada penambahan sebanyak 3.806 kasus baru positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir di Tanah Air, Sabtu (12/9/2020). 

Maka total, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 mencapai 214.746 kasus berdasarkan info Kementerian Kesehatan melalui Satgas Penanggulangan Covid-19.

Penambahan kasus positif diikuti dengan meningkatnya jumlah pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Total ada 8.650 jiwa yang meninggal akibat Covid-19. 

Angka tersebut setelah terjadi penambahan sebanyak 106 kasus kematian di sejumlah wilayah Indonesia. 

Namun, ada kabar menggembirakan yang kembali dilaporkan Satgas Covid-19 pada hari ini. Pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 bertambah 2.241 kasus. 

Sehingga total akumulatif pasien yang dinyatakan sembuh dan negatif dari Covid-19 mencapai 152.458 orang.

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak, Jumat 11 September 2020, pukul 12.00 WIB  hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Daftar 14 RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Selatan

RS Persahabatan Jadi  Rujukan Antisipasi Corona
Awak media mengabadikan ruangan isolasi milik Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Jumat (31/1/2020). Selain RS Persahabatan, ada dua rumah sakit lain di Jakarta yang dipersiapkan untuk menghadapi kasus virus corona, yakni RSPAD Gatot Soebroto dan RSPI Sulianti Saroso. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, dari 52 rumah sakit di Jakarta Selatan, 14 di antaranya ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai rumah sakit rujukan penanggulangan Covid-19.

Penunjukkan 14 rumah sakit tersebut telah sesuai dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Senin, 7 September lalu.  

"Di antara 14 rumah sakit itu ada empat rumah sakit umum daerah (RSUD) Jakarta Selatan yakni RSUD Pasar Minggu, Jati Padang, Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan Muhammad Helmy dilansir Antara. 

Lanjut Helmy, rumah sakit lainnya juga diminta untuk meningkatkan kapasitas ruangannya untuk pasien Covid-19.

"Bedanya rumah sakit yang lain boleh atau bisa merawat pasien non Covid-19," ujarnya. 

Untuk Jakarta Selatan, selain empat RSUD yang sudah disebutkan Kasudinkes Muhammad Helmy, terdapat 10 rumah sakit swasta maupun milik pemerintah pusat.

Berikut daftarnya, RS Pondok Indah, RS MMC, RS Medistra, RS Siloam Mampang Prapatan, RS Mayapada, RS Prikasih, RS Andhika, RS Bhayangkara Sespimma Polri, RS DR Suyoto Pusrehah Kemhan, RS Pertamina dan RSUP Fatmawati.

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya