Liputan6.com, Jakarta - Sepasang kekasih tersangka pembunuhan dan mutilasi Rinaldy Harley Wismanu di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan terus diperiksa polisi.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan memeriksa kejiwaan DAF (26) dan LAS (27) yang tega membunuh dan memutilasi korbannya yang ditemukan di Apartemen Kalibata City.
"Kami ingin melihat lebih jauh kepada aspek hukum. Apa yang mendorong keduanya melakukan hal itu?" kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Sabtu, 19 September 2020.
Advertisement
Tak hanya itu, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, pasangan sejoli ini sempat menginap bersama jenazah korban di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat sebelum memindahkan ke Apartemen Kalibata City.
"Setelah kita rekontruksi 37 adegan kemarin, ada beberapa tambahan lagi ternyata. Ada temuan-temuan baru, mereka sempat menginap satu malam bersama-sama dengan jenazahnya di situ (Pasar Baru) tanggal 13," kata Yusri, Minggu (20/9/2020).
Berikut 5 fakta terbaru kasus pembunuhan dan mutilasi Rinaldy Harley Wismanu yang jenazahnya ditemukan di Apartemen Kalibata City dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Libatkan Psikiater
Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan memeriksa kejiwaan sepasang kekasih yang terlibat dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap RinaldyHarley Wismau di Apartemen Kalibata City.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menjelaskan, psikiater dalam hal ini bukan untuk melihat kesehatan jiwa dan mental tapi untuk menggali motivasi DAF (26) dan LAS (27) membunuh dan memutilasi korbannya.
"Kami ingin melihat lebih jauh kepada aspek hukum. Apa yang mendorong keduanya melakukan hal itu," kata dia kepada awak media, Sabtu, 19 September 2020.
Â
Advertisement
Tak Tunjukkan Sikap Aneh
Menurut pengamatan Tubagus, kedua tersangka tidak mengalami masalah kejiawaan. Penyidik menyampaikan, selama keduanya tak menunjukkan sikap yang aneh selama menjalani pemeriksaan. Artinya, hipotesis gila pun terbantahkan.
"Hasil pemeriksaan selama ini tidak ada masalah dengan jiwanya. Perbuatannya ini sudah direncanakan artinya dia mampu mempertanggungjawabkan," terang dia.
Tubagus pun menegaskan, tes kejiwaannya tidak banyak berpengaruh terhadap penerapan pasal.
"Jadi itu (tes kejiwaan) hanya untuk pendalaman saja kenapa orang melakukan tindakan itu," tandas dia.
Â
Sempat Tidur Bareng Jenazah Korban
Sejoli tersangka mutilasi LAS (27) dan DAF (26) ternyata tidak langsung memindahkan potongan tubuh korban Rinaldi Harley Wismanu ke Apartemen Kaibata City.
Keduanya sempat menginap bersama jenazah korban di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Hal tersebut terungkap dalam rekonstruksi atau reka ulang adegan yang digelar penyidik.
"Setelah kita rekontruksi 37 adegan kemarin, ada beberapa tambahan lagi ternyata. Ada temuan-temuan baru, mereka sempat menginap satu malam bersama-sama dengan jenazahnya di situ (Pasar Baru) tanggal 13," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya soal kasus mutilasi itu, Minggu (20/9/2020).
Menurut dia, kepada penyidik, kedua tersangka menginap bersama jenazah Rinaldi karena kelelahan. Oleh karena itu, keduanya menambah durasi sewa kamar di tempat kejadian perkara.
"Alasannya kecapekan, ketiduran. Dia perpanjang lagi penginapan di Pasar Baru," jelas Yusri soal mutilasi di Kalibata City.
Â
Advertisement
Belajar Mutilasi dari Youtube
Yusri mengungkapkan, dua tersangka kasus pembunuhan di Apartemen Kalibata City LAS (27) dan DAF (26) belajar melakukan mutilasi dari laman berbagi video Youtube.
Hal tersebut terungkap dalam rekonstruksi terhadap kasus itu yang digelar Polda Metro Jaya.
"Ada temuan-temuan baru, ada yang ditemukan. Rupanya yang bersangkutan belajar mutilasi pakai YouTube. Dia lihat dari YouTube," ungkap Yusri.
Yusri menambahkan, aksi keji tersangka DAF dilakukan dengan ketenangan. Oleh karena itu, penyidik mendalami kemungkinan adanya dugaan gangguan kejiwaan terhadap pelaku mutilasi tersebut.
"Dengan ketenangan yang seperti itu karena yang banyak melakukan di sini tersangka Djumadil ini. Ini lah yang kita nantinya akan kita antar ke psikiater. Tapi kalau dilihat dari bentuknya tidak ada sakit jiwa, orang normal dia," jelas Yusri.
Â
Berpendidikan
Yusri mengatakan, penyidik mengungkap latar belakang LAS. Menurut informasi, LAS adalah seorang yang berpendidikan.
"Identitas tersangka L itu ternyata dia adalah orang yang berpendidikan tinggi dan pernah kerja di tempat bagus, cuma karena masalah pandemi ini dia menganggur, dan berkenalan Djumadil," Yusri menandasi soal kasus mutilasi tersebut.
Advertisement