Kemendikbud: Jenjang PAUD Jadi Pondasi Pengembangam SDM

Dirjen PAUD Dasemen, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jumeri mengakui pentingnya jenjang pendidikan anak usia dini.

oleh Yopi Makdori diperbarui 23 Sep 2020, 10:33 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 10:19 WIB
PAUD Pelopor
Murid-murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pelopor belajar di sebuah bangunan kelas tidak permanen di Desa Cibeuteung, Ciseeng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Sudah sejak 2009, PAUD yang memiliki 30 murid ini belajar pada bangunan sederhana menumpang di tanah orang lain. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dasemen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri mengakui pentingnya jenjang pendidikan anak usia dini. Menurutnya pada jenjang ini pondasi pengembangan sumber daya manusia atau SDM ditentukan.

"PAUD, pendidikan anak usia dini merupakan pondasi dalam pengembangan sumber daya manusia untuk sukses, berhasil mencapai tujuan pada jenjang-jenjang berikutnya," ungkap Jumeri dalam acara Penyaluran BOP PAUD dan Kesetaraan Tahap II secara daring, Selasa 22 September 2020.

Jumeri mengungkap bahwa berdasarkan sebuah riset menyebut, masa emas bagi anak-anak adalah sejak usia lahir hingga lima tahun. Pasalnya pada masa ini 80 persen pertumbuhan anak akan terjadi secara pesat.

"Jadi akan terjadi pertumbuhan pesat pada anak-anak kita. 50 persen di antaranya pada rentang usia lahir sampai empat tahun, dan diteruskan pada usia SD yang mengembangkan 80 persen potensi yang dimiliki. Sedangkan yang 20 persen akan diterima di jenjang-jenjang berikutnya," papar Jumeri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perhatian Optimal

Dari temuan ilmuwan tersebut, kata Jumeri dapat disimpulkan bahwa anak pada usia PAUD mesti mendapatkan perhatian yang optimal.

"Apa makna dari hasil penelitian ini? Dapat kita artikan bahwa pada jenjang PAUD harus mendapatkan perhatian yang seksama," tutup Jumeri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya