Jokowi Utus Stafsus Milenial Temui Mahasiswa yang Demo RUU Cipta Kerja

Aminuddin menemui mahasiswa yang menggelar demo sekitar pukul 15.00 WIB. Dia mengaku tengah berkantor di Istana Negara.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 16 Okt 2020, 18:31 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 18:24 WIB
Putri Tanjung hingga Angkie Yudistia Diangkat Jadi Staf Khusus Jokowi
Presiden Joko Widodo foto bersama para staf khususnya di Istana Merdeka, Jakarta (21/11/2019). Staf khusus baru kalangan milenial Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Aminuddin Maruf, staf khusus milenial Presiden Joko Widodo menerima aspirasi mahasiswa yang menggelar demo menolak RUU Cipta Kerja hari ini. Dia menerima mahasiswa atas permintaan Jokowi.

"Saya temui mereka diminta Pak Presiden Jokowi," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (16/10/2020).

Kepada mahasiswa, Aminuddin berjanji untuk meneruskan tuntutan mereka sampai di tangan Presiden Joko Widodo. Dia juga menyatakan tidak akan ada hal yang dikurangi atau ditambahkan dalam substansi tuntutan yang disampaikan mahasiswa kepadanya.

"Pernyataan sikap dari teman-teman BEM Seluruh Indonesia akan saya sampaikan tidak kurang dan tidak lebih. Semuanya terkait UU cipta kerja," jelas dia.

Aminuddin menemui mahasiswa yang demo sekitar pukul 15.00 WIB. Dia mengaku tengah berkantor di Istana Negara.

Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, Presiden Jokowi saat ini tengah bekerja di Istana Bogor.

Berikut tuntutan mahasiswa pada aksi demo hari ini:

1. Mendesak Presiden untuk mengeluarkan perppu demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020

2. Mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja

3. Mengecam berbagai tindakan represif aparatur negara terhadap seluruh massa aksi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Cara Polisi Cegah Penumpang Gelap dalam Demo Mahasiswa Tolak RUU Cipta Kerja

Bentrok Pengunjuk rasa Pecah
Pengunjuk rasa tolak UU Cipta Kerja bentrok dengan polisi di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). Gas air mata ditembakkan ke arah pendemo yang melakukan perlawanan dengan melempar batu dan pecahan kaca. (merdeka.com/Imam Buhori)

Aparat kepolisian memeriksa sejumlah lokasi guna mencegah penumpang gelap menyusup ke barisan aksi massa. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi menolak RUU Cipta Kerja pada Jumat (16/10) di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.

"Kita juga mengantisipasi adanya kelompok-kelompok yang numpang di area aksi. Sudah kita scaning baik di stasiun, tempat keramaian, mudah-mudahan tidak ada penumpang gelap," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Heru Novianto, Jumat (16/10/2020).

Selanjutnya, ia mengharapkan dalam aksi unjuk rasa tolak RUU Cipta Kerja kali ini berjalan damai dan upaya yang dilakukan aparat kepolisian dan TNI dapat mencegah terjadinya kerusuhan seperti demo - demo sebelumnya.

"Mudah - mudahan tidak ada yang bergabung atau tidak masuk kelompok yang akan bikin suasana ricuh," ujarnya.

Kemudian, Heru menyebutkan dalam mengamankan demo RUU Cipta Kerja kali ini sebanyak 650 aparat gabungan dari 450 personel kepolisian dan 200 personel TNI telah disiagakan untuk mengamankan aksi di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya