Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md akan mengumumkan hasil investigasi tim gabungan pencari fakta (TGPF) terkait kasus kekerasan dan penembakan di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Ketua TGPF Intan Jaya, Benny Mamoto mengatakan, pihaknya akan menyerahkan hasil investigasi soal penembakan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya kepada Mahfud Md pada Senin 19 Oktober 2020 mendatang.
Baca Juga
"Perlu kami sampaikan bahwa nanti menyangkut capaian tim akan disampaikan langsung oleh Bapak Menko (Mahfud Md) pada hari Senin," kata Benny saat jumpa pers secara daring, Sabtu (17/10/2020).
Advertisement
Namun Benny tak mengungkapkan alasan laporan hasil investigasi tersebut akan diumumkan langsung oleh Mahfud.
Lebih lanjut, Benny mengungkapkan bahwa penyidikan yang dilakukan TGPF Intan Jaya lebih banyak menggunakan pendekatan kultural, sehingga memerlukan kerelaan pihak yang diundang untuk bersaksi terkait insiden itu.
"Perlu kami sampaikan bahwa ketika kami turun yang kami kedepankan adalah pendekatan kultural. Kami bukan penyidik. Kami semata-mata hanya mengumpulkan fakta lapangan, sehingga teknis menggali informasi kami yang harus datang atau kerelaan sendiri ketika kami undang," katanya dikutip dari Antara.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
14 Hari Investigasi di Papua
Ketua Harian Kompolnas ini mengucapkan terima kasih atas segala bentuk kerja sama yang dilakukan oleh para anggota tim yang bertugas. Menurut dia, anggota TGPF Intan Jaya memiliki komitmen yang tinggi untuk membuat kasus ini menjadi terang.
"Pak Menko telah menyusun tim yang terdiri dari akademisi, kejaksaan, Polhukam sendiri, serta tokoh agama. Dan ternayata komitmen tim yang begitu tinggi solid dan penuh semangat itulah yang membuat 14 hari bisa dengan padat kita bisa melakukan berbagai kegiatan dan mencapai target," kata Benny.
Kegiatan yang dilakukan oleh TGPF di Bumi Cenderawasih itu, antara lain mengumpulkan data, melakukan kroscek informasi, serta berkomunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat.
"Saya melihat, keterwakilan dari pihak yang mengadukan ikut dalam tim kami itulah salah satu bentuk transparansi. Saya yang dituakan di tim memberi kesempatan seluas-luasnya perwakilan untuk bertanya mengklarifikasi. Bisa dipastikan laporan dari tim ini yang akan dipercaya, karena diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menggali," tuturnya.
Advertisement