Cerita Polisi Cari Napi Kabur Cai Changpan di Hutan Jasinga Bogor

Narapidana asal China, Cai Changpan yang kabur dari Lapas Tangerang ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di area pabrik.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 19 Okt 2020, 11:02 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 11:00 WIB
Cai Changpan alias Cai Ji Fan jadi DPO polisi. (Foto: Istimewa)
Cai Changpan alias Cai Ji Fan jadi DPO polisi. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pencarian narapidana bandar narkoba asal China, Cai Changpan berakhir. Napi Cai Changpan ditemukan meninggal dalam keadaan tergantung di sebuah pabrik pengolahan limbah ban di dalam hutan Desa Koleang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo yang memimpin langsung proses pencarian narapidana Lapas Klas I Tangerang itu menceritakan pengalamannya. Dia mengatakan, bersama anak buahnya menyusuri hutan Tenjo hingga ke Jasinga, Kabupaten Bogor selama hampir satu bulan.

"Fenomena alam banyak sekali kami dapati saat pencarian. Mulai bertemu Genderuwo malam-malam di hutan dan sebagainya," kata Pratomo mengawali kisahnya, Senin (19/10/2020).

Pratomo menerangkan, dalam proses pencarian Cai Changpan, ada kurang lebih 190 personel polisi dari Satnarkoba Polres Metro Tangerang, Polda Metro Jaya, Brimob, dan empat anjing pelacak (K9) yang dikerahkan.

"Pencarian siang dan malam. Tim brimob 98 personel, Satnarkoba Polres 15 orang, dan Polda Metro Jaya sekitar 60, K9 4 anjing, 7 personel," kata Pratomo

Dia menjelaskan, setelah Cai Changpan kabur dari Lapas Tangerang, Satnarkoba Polres Metro Tangerang pada 18 September 2020 langsung memburu Cai Changpan. Dia kemudian terdeteksi berada di kediaman istrinya di kawasan Tenjo, Bogor.

"Jadi berdasarkan keterangan tukang ojek Mandra, dia mengantarkan sampai ke Tenjo. Saat kita datangi dia sudah tidak di rumah itu," kata dia.

Selanjutnya, pada 22 September, Satnarkoba Polres Metro Tangerang mencari Cai Changpan ke hutan Tenjo. Hal itu, didasari informasi warga sekitar yang melihat pelarian Cai Changpan.

"Warga sudah pada tahu, ada buronan polisi saat itu. Kita mendapat informasi pelariannya ke arah hutan. Saat pencarian banyak masyarakat melihat orang mencurigakan, berada di dalam hutan sendirian," jelas Pratomo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ditemukan tewas

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Hutan Tenjo yang begitu luas, menyulitkan polisi mencari Cai Changpan dengan personel terbatas. Sampai didatangkan bantuan personel dari Polda Metro Jaya, sebanyak 60 personel.

"Tanggal 23 datang bantuan 60 personel dari Polda. Semakin kita sisir, semakin luas dan tanggal 4 Oktober diperbantukan 98 personel Brimob, 4 anjing K9 dan 7 petugasnya," jelas Kasat Narkoba.

Pratomo menjelaskan, dalam proses pencarian yang panjang dan melelahkan itu, diketahui bahwa Cai Changpan berada di pabrik pengolahan limbah ban di Desa Koleang, Kecamatan Jasinga.

Namun Cai Changpan ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di area pabrik.

"Tertangkapnya di hutan sebelah hutan Tenjo, di Desa Koleang, Kecamatan Jasinga. Itu sekitar 8 KM dari titik ujung hutan Tenjo," kata dia.

Dari penemuan jasad tersebut, polisi hanya mendapati satu dompet milik Cai Changpan dengan uang di dalamnya berisi Rp1.060.000. Dari TKP pabrik pengolahan limbah ban, polisi menemukan dua lubang bekas galian, yang awalnya diduga untuk menyembunyikan sesuatu atau mencari sesuatu dari bekas lubang tersebut.

"Ada dua lubang bekas galian di sekitar lokasi penemuan jasadnya, sekitar 50 meter dari lokasi. Tapi tidak kami temukan apapun di sana. Selain dompet dan dua lubang bekas galian itu, kami tidak menemukan apapun. Kita bawa K9 untuk mengendus, jika tidak ada apa-apa," terang dia.

"Proses pencarian terbuka dan tertutup. Kita pakai penunjuk jalan di hutan dan melekat dengan masyarakat yang sangat membantu," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya