Liputan6.com, Jakarta - Kota Depok pekan ini kembali masuk zona merah penyebaran virus corona Covid-19. Status itu disampaikan dalam rilis resmi Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Pusat.
"Depok kembali ke zona merah, rilis terkini dari pusat angka reproduktifnya menjadi 1,9," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Depok, Dadang Wihana, Senin (26/10/2020).
Kondisi itu, menurut dia, tak terlepas akibat Depok masih berhubungan dengan kota-kota besar lainnya, terutama Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Advertisement
"Penyebabnya masih dari klaster keluarga. Itu sudah terjadi selama 3 minggu belakangan ini," ucap Dadang saat ditemui di Stasiun Depok Baru.
Selain itu, kedekatan emosional antarsahabat maupun keluarga sehingga abai dalam mematuhi protokol kesehatan juga menjadi salah satu pemicu kembalinya Kota Depok ke zona merah.
"Jadi ngobrol, ketawa sama teman sejawat tidak menggunakan masker, alesannya karena malu atau tidak enak, takut tersinggung. Padahal klaster ini yang berbahaya," kata Dadang.
Tercatat, kasus positif Covid-19 di Kota Depok per Senin (26/10/2020) bertambah 83 pasien, sehingga total akumulatifnya menjadi 6.858 orang.
Pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 5 orang per hari ini, sehingga totalnya menjadi 192 orang atau 2,80 persen. Sedangkan pasien sembuh di Kota Depok bertambah 74 orang, sehingga total akumulasinya menjadi 5.333 orang atau 77,76 persen.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
PSKS Diperpanjang
Kondisi tersebut, membuat Gugus Tugas Covid 19 Kota Depok memperpanjang waktu Pembatasan Sosial Kampung Siaga (PSKS) hingga 1 November 2020 mendatang. Dadang membeberkan, saat ini tercatat ada 240 lokasi PSKS di Kota Depok.
Untuk diketahui, pada minggu lalu, Kota Depok masuk dalam daftar zona oranye penyebaran Covid-19 dengan angka reproduktif sebesar 1,5.
Advertisement