Liputan6.com, Jakarta Kekuatan media sosial untuk menyelesaikan masalah bagi masyarakat Jawa Tengah memang sudah teruji. Meski hanya lewat medsos, sejumlah persoalan yang terjadi di sekeliling masyarakat bisa dilaporkan pada pemerintah dan sebagian besar langsung terselesaikan.
Seperti yang terjadi pada Jumat (13/11) lalu. Seorang netijen asal Boja, Kendal berhasil membantu seorang tuna wisma yang diketahui menderita patah tulang hanya melalui medsos. Dengan mention ke akun @ganjarpranowo, masalah yang dilaporkannya langsung ditangani hanya dalam hitungan jam.
Awalnya, netijen dengan akun @grilfrommars melaporkan tentang adanya seorang tuna wisma yang mengalami patah tulang yang ada di sekitar kantornya pada Ganjar lewat medsos.
Advertisement
"Pak @ganjarpranowo mohon dibantu Pak. Ini sangat urgent. Tangan beliau kemungkinan sudah patah berhari-hari, tapi mungkin nda mampu paham berbicara ke siapa. Atau kalau njenengan paham saya harus menghubungi kemana. Saya diberi info. Terima kasih," cuit akun tersebut.
Laporan yang dikirim pada pukul 18.10 WIB itu, langsung direspon Ganjar lima menit setelahnya. Pada pukul 18.15, Ganjar membalas laporan itu dan meminta Dinas Sosial untuk menindaklanjuti.
"Panjenengan mengenal beliau? Tetangga? Cc @dinsosjateng cb dicek," balas Ganjar.
Hanya berselang dua jam dari laporan itu, yakni pukul 21.10 WIB, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah membalas cuitan itu dengan mengirimkan foto bahwa tuna wisma yang mengalami patah tulang itu sudah ditangani. Dalam foto yang dikirimkan Dinsos Jateng itu, diperlihatkan bagaimana petugas membawa tuna wisma itu masuk ke mobil ambulans dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
"Siap, sudah langsung di TL oleh TKSK setempat dan sudah dikoordinasikan dengan panti eks psikotik boja kendal," jawab Dinsos yang juga disampaikan melaui media sosial.
Â
Kecepatan penanganan laporan itu diapresiasi oleh masyarakat. Mereka yang mengikuti proses pelaporan, tindak lanjut sampai penanganan tidak menyangka persoalan itu bisa diselesaikan dalam hitungan jam.
"Fast response, salut ndoro @ganjarpranowo," cuit akun @HHeriex.
"Cakeeep pak @ganjarpranowo responnya," timpal netijen lain @kazlialexandria.
Bukan kali ini saja Ganjar melayani masyarakat yang mengadukan persoalannya melalui medsos. Sejumlah persoalan lainnya sering ia selesaikan setelah mendapatkan laporan dari media itu.
Misalnya kisah Raka Ardana Gunawan,15, bocah Salatiga yang berhenti sekolah karena tak punya biaya. Setelah kisah Raka dilaporkan netijen ke medsos dan dimention ke Ganjar, Ganjar langsung menindaklanjuti. Saat ini, Raka bisa kembali bersekolah.
Selain Raka, banyak kisah lain yang diselesaikan Ganjar melalui perantara Medsos. Bahkan tak hanya warga Jawa Tengah, sejumlah warga dari daerah lain juga kerap dibantunya setelah melaporkan kondisi pada Ganjar lewat medsos.
Ganjar sendiri dalam beberapa kesempatan mengatakan, medsos memang dijadikan sebagai salah satu alat untuk melayani warganya. Sejak memimpin Jawa Tengah, Ganjar telah membuka medsosnya untuk melayani aduan dari masyarakat.
Tak hanya itu, ia juga mewajibkan seluruh OPD memiliki akun medsos dan harus centang biru alias terverifikasi. Semua OPD wajib melayani masyarakat baik secara langsung maupun melalui medsos. Jika ada yang tidak menindaklanjuti laporan 2x24 jam, maka Ganjar akan memberikan sanksi berupa pencopotan.
"Komunikasi dengan warga melalui medsos sangat efektif untuk menyelesaikan masalah yang dialami warga. Sayang memang, tidak banyak publik figur yang mau menggunakan medsos ini. Padahal, banyak permasalahan warga yang bisa diselesaikan, maka kenapa saya menggunakan sarana ini untuk membantu masyarakat," katanya.
Â
(*)