Satgas Covid-19 Antarkan Masker dan Hand Sanitizer untuk Pernikahan Putri Rizieq Shihab

Satgas Covid-19 mengantarkan masker dan hand sanitizer untuk acara pernikahan putri pimpinan FPI Rizieq Shihab dan acara Maulid Nabi Muhammad.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Nov 2020, 20:11 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2020, 16:51 WIB
Rizieq Shihab
Rizieq Shihab menyapa massa yang menunggunya di Terminal 3 Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (10/11/2020). Pimpinan FPI dan rombongan tiba di Tanah Air dengan menumpang pesawat Saudi Arabia Airlines SV816, rute Jeddah-Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Covid-19 mengantarkan masker dan hand sanitizer untuk acara pernikahan putri pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Sharifa Najwa Shihab dan acara Maulid Nabi Muhammad.

Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Rustian mengatakan, pengantaran masker tersebut guna memastikan protokol kesehatan Covid-19 diterapkan saat pelaksanaan kegiatan.

"Jadi protokol kesehatan itu pertama pakai masker, kita bawakan masker sebanyak 10 ribu dan itu harus dipakai sesuai dengan pemakaian masker yang benar," kata Rustian di Jakarta, Sabtu (14/11/2020).

Dia menyatakan, masker yang diantarkan berupa medis dan kain. Lalu, adapula hand sanitizer yang dapat diisi ulang. Pembagian itu, kata Rustian berdasarkan arahan dari Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo.

Dia juga mengatakan, pihaknya mempersiapkan rapid test Covid-19. "Oh iya rapid test iya, pasti disiapkan itu karena kan reaktif atau tidaknya kelihatan. Dinas Kesehatan nanti yang ngatur," ucap Rustian.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kerumunan di Acara Rizieq Shihab, Satgas Covid-19: Jangan Egois

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito sampaikan jemaah juga harus menjalani testing sebagai langkah skrining saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (10/11/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Marji)

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tidak egois dengan mengabaikan protokol kesehatan di masa pandemi virus Corona. Sebab, melanggar protokol kesehatan seperti berkerumun dapat memicu penularan Covid-19.

Hal ini disampaikan Wiku menanggapi pertanyaan terkait adanya kerumunan massa di acara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab. Salah satunya, kegiatan Maulid Nabi yang digelar di Tebet Jakarta Selatan, Jumat 13 November 2020.

"Ingat bahwa setiap perbuatan ada risikonya, jangan egois," kata Wiku kepada Liputan6.com, Sabtu (14/11).

Menurut dia, kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai terkendali. Untuk itu, Wiku mengimbau agar masyarakat tak menimbulkan kerumunan yang berpotensi besar menjadi media penularan virus corona.

"Janganlah kita gegabah berbuat dan dapat memperburuk kondisi yang sudah cukup terkendali akhir-akhir ini," jelasnya.

Dia mengatakan, di masa pandemi Covid-19, sebaiknya masyarakat menggelar acara dan bersilaturahmi via daring atau online. Cara ini diyakini dapat meminimalisir penularan Covid-19.

"Silaturahmi tersebut bisa dilakukan dengan cara lain dengan risiko yang lebih rendah. Misalnya, silaturahmi via online dan lain-lain," ucap Wiku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya