Dialog Dengan Santri, Syarief Hasan: Tugas Pertama adalah Menuntut Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat

Hal tersebut disampaikannya di hadapan ratusan santriwan dan santriwati Ponpes Al-Uzlah Cianjur, peserta acara Temu Tokoh Nasional bersama Wakil Ketua MPR Syarief Hasan di aula Ponpes Al-Uzlah, desa Ciherang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (21/11).

oleh stella maris diperbarui 22 Nov 2020, 11:46 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2020, 11:35 WIB
MPR
MPR.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan mengingatkan, sebagai generasi muda Indonesia santri dari berbagai pondok pesantren (ponpes) di Indonesia mesti memiliki kesadaran yang kuat bahwa mereka menjadi tumpuan harapan bangsa ke depan. Bahkan, tampuk kepemimpinan daerah dan nasional akan ada di pundak mereka nanti.

Beban dan tangung jawab mulia tersebut, tentu saja sangat berat. Apalagi tantangan bangsa ke depan makin besar dan kompleks. Untuk itu, generasi muda mesti mempersiapkan segala sesuatunya sejak dini dengan mempelajari, memahami dan menjalankan apa yang menjadi tugas utama mereka sebagai generasi muda bangsa.

"Tugas pertama adalah menuntut ilmu dunia dan ilmu akhirat. Mempelajari pengetahuan umum serta teknologi untuk meningkatkan intelektualisme dan mendalami nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka meningkatkan karakter serta jiwa nasionalisme adalah ilmu dunia, sedangkan ilmu akhirat adalah menggali agama," ujarnya.

Hal tersebut disampaikannya di hadapan ratusan santriwan dan santriwati Ponpes Al-Uzlah Cianjur, peserta acara Temu Tokoh Nasional bersama Wakil Ketua MPR Syarief Hasan di aula Ponpes Al-Uzlah, desa Ciherang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (21/11).

Hadir dalam acara yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat tersebut, Pimpinan Ponpes KH. Aceng Yazid, Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Murid Nanang Sutarja, Wakil Kepala Sekolah SMPIT Al-Uzlah Iden Mulyadi serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Tugas kedua, lanjut Pimpinan MPR dari partai Demokrat yang biasa disapa Syarief Hasan ini adalah menghormati para Kyai, ustadz, ustazah, guru karena merekalah pemberi ilmu.

"Tanpa mereka generasi muda berkualitas tidak akan muncul," tambahnya.

Diungkapkan Syarief Hasan, para pemuda harus berbangga diri, sebab saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk usia muda produktif yang sangatlah besar. Potensi luarbiasa ini jika dikelola dengan baik, maka sangatlah mungkin Indonesia akan menjadi negara kuat dan kaya.

"Negara-negara lain sampai iri dengan potensi kita itu. Sebab, mereka sadar bahwa salah satu syarat utama sebuah negara menjadi besar adalah kuat sumber daya manusianya. Mereka melihat Indonesia memilikinya," ujarnya.

Maka dari itu, Syarief Hasan mengajak generasi muda termasuk para santri untuk berbenah diri. Mulailah, dari diri sendiri.

"Semangatlah dalam menjalani hidup, belajarlah yang rajin, jangan putus asa dan rendah diri jika gagal. Teruslah meraih mimpi dengan upaya dan doa semaksimal mungkin," ucapnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya