Liputan6.com, Jimbaran: Tidak peduli kebangsaan, agama, ras dan asalnya, yang jelas banyak ayah, ibu, anak, kerabat dan teman yang kehilangan karena tragedi Bom Bali I, sepuluh tahun lalu. Demikian Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa membuka sambutannya dalam bahasa Inggris pada acara peringatan tragedi Bom Bali I di Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Bali, Jumat (12/10) pagi.
Marty juga mengatakan bahwa teroris telah menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan yang dianut secara universal. Untuk itu dia menyerukan kerja sama untuk terus mencegah munculnya terorisme dimanapun.
Pada akhir sambutannya Marty menyatakan penghormatannya terhadap masyarakat Bali yang segera tanggap setelah kejadian. "Mereka, maju ke depan dan menyingkirkan rasa takut untuk mengulurkan tangan. Itu adalah ciri nilai-nilai kemanusiaan sebenarnya," pungkas Marty.(AD0)
Â
Marty juga mengatakan bahwa teroris telah menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan yang dianut secara universal. Untuk itu dia menyerukan kerja sama untuk terus mencegah munculnya terorisme dimanapun.
Pada akhir sambutannya Marty menyatakan penghormatannya terhadap masyarakat Bali yang segera tanggap setelah kejadian. "Mereka, maju ke depan dan menyingkirkan rasa takut untuk mengulurkan tangan. Itu adalah ciri nilai-nilai kemanusiaan sebenarnya," pungkas Marty.(AD0)
Â