Natal 2020, Uskup Agung Jakarta: Jauhkan Diri dari Ujaran Kebencian

Uskup Agung Jakarta meminta umat Kristiani agar menjadikan perayaan Natal 2020 untuk memperkuat iman.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Des 2020, 13:33 WIB
Diterbitkan 25 Des 2020, 13:26 WIB
Keuskupan Agung Jakarta Sampaikan Pesan Paskah 2017
Uskup KAJ Mgr. Ignatius Suharyo saat menyampaikan pesan Paskah 2017 di Wisma Katedral, Jakarta, Minggu (16/4). Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) juga membedah perilaku koruptif yang terjadi di Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mendorong umat Kristiani yang merayakan Natal 2020 untuk menahan diri dari mengumbar ujaran kebencian. Momentum Natal 2020 diharapkan menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Indonesia.

"Sangat penting juga menjauhkan diri dari godaan untuk mengumbar ujaran kebencian, kebohongan publik, dan keserakahan dalam berbagai macam bentuknya dengan memperdalam paham dan penghayatan kehidupan iman kita," kata Uskup KAJ Ignatius Kardinal Suharyo dalam perayaan Natal 2020 di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (25/12/2020).

Menurut dia, pandemi Covid-19 telah berdampak pada segala sektor kehidupan masyarakat. Di tengah situasi ini, Suharyo menyebut ujaran kebencian, dan kebohongan publik juga marak terjadi dan berdampak buruk bagi masyarakat.

"Virus corona adalah bencana alam yang menjadi bencana kemanusiaan. Tetapi ujaran kebencian, kebohongan publik dan keserakahan adalah tanda yang jelas bahwa paham serta penghayatan hidup keagamaan dan keimanan masih dangkal," jelasnya.

Untuk itu, dia meminta umat Kristiani agar menjadikan perayaan Natal 2020 untuk memperkuat iman. Suharyo juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dengan pemerintah agar dapat meringankan beban kehidupan.

"Diharapkan didorong oleh semangat Natal ini untuk semakin mewujudkan jati diri kita sebagai umat yang rajin berbuat baik.Misalnya, merawat dan mengembangkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air membangun kehidupan bersama sebagai warga negara bangsa," tutur Suharyo.

 

Perayaan Natal Daring

Seperti diketahui, ibadat dan perayaan Natal di Katedral tahun ini dilakukan secara daring atau online.Hal ini guna membatasi jumlah umat yang datang ke gereja dan mencegah penularan Covid-19.

Katedral juga menggelar ibadah Natal secara tatap muka, namun jumlahnya dibatasi yakni, hanya 20 persen atau 309 kursi dari total kapasitas gereja. Mereka juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti, memakai masker dari rumah hingga ke tempat ibadah serta menjaga jarak aman.

Selain itu, waktu pelaksaan misa Natal dibatasi. Jika sebelum pandemi Covid-19 pelaksanaan misa sampai dua jam, kini hanya maksimal satu jam. Pengurangan waktu misa Natal ini untuk mencegah penyebaran virus corona.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Misa Natal di Gereja Katedral
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo memimpin misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (25/12). Natal tahun 2018 di Gereja Katedral Jakarta diselenggarakan dengan mengusung tema Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya