Liputan6.com, Jakarta Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM meminta kepada seluruh masyarakat mewaspadai tanah longsor atau gerakan tanah di tahun 2021.
Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani, prakiraan potensi terjadinya gerakan tanah di Indonesia pada Januari 2021 tak jauh beda dengan Desember 2020. Potensi tanah longsor tetap tinggi di seluruh Indonesia.
"Kewaspadaan tinggi bulan Januari 2021 di seluruh wilayah Indonesia dan pada saat turun hujan utamanya di wilayah di pegunungan, perbukitan, jalur jalan, dan seputaran bantaran sungai," ujar Kasbani dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Sabtu, 2 Januari 2021.
Advertisement
Kasbani menerangkan beberapa daerah yang berpotensi terjadi tanah longsor meliputi Jawa terus meluas ke Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan bagian Tengah, Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara hingga Papua.
Sedangkan wilayah Sumatera potensi tetap tinggi kata Kasbani, hanya cenderung menurun di wilayah sisi Barat mulai Aceh, Sumatera Utara hingga Lampung.
Kasbani menuturkan tanah longsor atau gerakan tanah terakhir pada penghujung bulan Desember 2020 terjadi Kabupaten Majalengka Jawa Barat dan tiga kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul serta Kabupaten Kulon Progo.
"Gerakan tanah diperkirakan akibat kemiringan lereng, karakteristik batuan dan tanah pelapukan yang gembur bersifat labil, kurangnya vegetasi dan serta dipicu curah hujan tinggi dan berdurasi lama," kata Kasbani.
Akibat adanya kejadian itu, material tanah menutup akses jalan dan menimpa bangunan milik penduduk setempat. Terdapat pula bangunan pemukiman yang rusak dan jalan amblas.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Minta Masyarakat Lebih Waspada
Masih tingginya kemungkinan kejadian tanah longsor atau gerakan tanah ini, PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menerbitkan rekomendasi agar masyarakat yang beraktivitas di sekitar lokasi bencana harus lebih waspada, terutama pada waktu dan setelah hujan.
"Warga yang terancam dan terdampak harap mengungsi ke tempat yang lebih aman hingga ada arahan dari pemerintah daerah setempat," ucap Kasbani.
Kelompok masyarakat juga diimbau agar tidak mendirikan atau mengembangkan pemukiman yang terlalu dekat dengan lereng yang terjal. Serta membuat rambu peringatan longsor untuk kewaspadaan.
Masyarakat diminta untuk membuat saluran drainase yang kedap air, menanam vegetasi berakar kuat pada atas dan tengah lereng.
"Serta membangun sengkedan pada lereng. Mengarahkan aliran diatas lereng ke arah lereng yang lebih landai, menjauhi lereng longsor. Membangun tembok penahan tebing sesuai dengan kaidah geoteknik," jelas Kasbani.
Apabila telah terjadi tanah longsor lanjut Kasbani, berbagai kelompok masyarakat diminta segera membersihkan material longsoran yang menutupi badan jalan, agar dapat dilalui kembali.
Kasbani menambahkan pembersihan material longsoran agar tidak dilaksanakan pada saat dan setelah turun hujan karena dikhawatirkan adanya longsoran susulan yang bisa menimpa petugas.
"Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana gerakan tanah. Masyarakat setempat dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah atau BPBD setempat," sebut Kasbani.
Advertisement