Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan, sebanyak 120.040 dosis vaksin Covid-19 telah diterima Pemprov DKI Jakarta. Kata dia, jumlah tersebut akan diberikan kepada ribuan tenaga kesehatan untuk dua kali pemberian vaksinasi.
"Harus dipastikan 120.040 dosis tadi aman diberikan untuk dua kali pemberian," kata Widyastuti saat dikonfirmasi, Rabu (13/1/2021).
Dia menjelaskan, ribuan dosis vaksin Sinovac tersebut akan disuntikkan kepada 60 ribu dari 131 ribu tenaga kesehatan di Ibu Kota. Untuk pendataan para tenaga kesehatan, berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan hingga BPJS Ketenagakerjaan.
Advertisement
"Jadi vaksin Sinovac ini diberikan dua kali kepada satu orang. Karena pemberian pertama dan pemberian kedua, dua minggu. Artinya kami menyiapkan dulu 60 ribu nakes yang kita berikan suntikan di tahap awal ini," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota akan diprioritaskan untuk para tenaga medis. Kata dia, untuk pelaksanaannya akan di mulai dua hari setelah vaksinasi terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Pak Presiden tanggal 13 (Januari) besok, DKI kan rencananya tanggal 14 (Januari). Tapi banyak tokoh menyampaikan itu hari Kamis, banyak yang puasa Senin dan Kamis, jadi disepakati hari Jumat pagi," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (12/1/2021).
Kata dia, tokoh-tokoh yang dimaksud yakni ada perwakilan dari Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, Kodam hingga Forkopimda. Untuk lokasi vaksinasi akan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lokasi Vaksinasi
Kendati begitu, Riza enggan menyebutkan nama-nama tokoh yang akan menerima vaksinasi gelombang pertama tersebut.
"Namanya tidak perlu saya sampaikan di sini, sudah diatur jadwalnya. Tinggal mengatur tempatnya, apakah di RS, Puskesmas atau di tempat masing-masing, kalau saran dari Menkes kan di RS," papar dia.
Â
Advertisement