Menteri ESDM Paparkan Poin Strategis Program Kerja EBTKE Tahun 2021

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan poin-poin strategis program kerja subsektor EBTKE tahun 2021 saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI kemarin (Selasa,19/1).

oleh Reza diperbarui 23 Jan 2021, 10:06 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 10:06 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan poin-poin strategis program kerja subsektor EBTKE tahun 2021 saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI kemarin (Selasa,19/1).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan poin-poin strategis program kerja subsektor EBTKE tahun 2021 saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI kemarin (Selasa,19/1).

“Program strategis subsektor Ketenagalistrikan dan EBTKE cukup besar pada tahun 2020-2024 antara lain pembangkit listrik sebesar 24,3 GW diantaranya 4,7 GW dari EBTKE kemudian kita akan melakukan peningkatan rasio elektrifikasi sebesar 99,9%,” ungkap Arifin.

Selain itu, Pemerintah juga akan melaksanakan program konversi pembangkit listrik BBM ke gas bumi (52 pembangkit) atau EBT yang tersebar di 200 lokasi dan pembangunan 22.000 unit PJU-TS.

“Untuk hal lain yang mendukung, kita akan melakukan evaluasi RUEN bersama DEN, kemudian melanjutkan program uji coba demo plant green diesel dan bioavtur dengan BUMN. Kita juga akan melakukan pemetaan potensi EBT antara lain PLT Bayu, Hidro dan PLT Biomassa di 5 provinsi,” lanjutnya.

Sementara terkait upaya menggenjot konservasi energi, Pemerintah akan menerapkan pemantapan manajemen energi dan konservasi energi untuk pencapaian target penghematan energi 17% pada tahun 2025.

Pada kesempatan ini, Menteri Arifin juga mengungkapkan kinerja subsektor EBTKE, antara lain peningkatan 176 MW kapasitas pembangkit EBT dari tahun 2019 menjadi 10.467 MW, penyerapan biodiesel sebesar 8,46 Juta KL yang diperkirakan mampu menghemat devisa senilai Rp 38,31 Trilun, dan PLTS Terapung Cirata 145 MW yang telah dimulai pembangunannya per 17 Desember 2020.

“Subsektor EBTKE menyumbang US$ 1,4 Miliar untuk investasi dan Rp 2 Triliun untuk PNBP,” pungkasnya. 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya