Demokrat Tunggu Klarifikasi Istana Soal Keterlibatan Moeldoko terkait Isu Kudeta AHY

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ossy, alasan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berkirim surat ke Presiden Jokowi adalah untuk mendapat klarifikasi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 03 Feb 2021, 20:46 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2021, 20:46 WIB
Momen AHY Kibarkan Panji Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama istri Annisa Pohan menghadiri Kongres V Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Minggu (15/3/2020). Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum masa bakti 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono. (Liputan6.com/Dok Partai Demokrat

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat saat ini masih menunggu klarifikasi isu keterlibatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko terhadap rencana kudeta kursi sang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ossy, alasan Ketua Umumnya AHY berkirim surat ke Presiden Jokowi adalah untuk mendapat klarifikasi.

"Kami berharap Istana memberikan klarifikasi apakah benar Moeldoko melakukan ini semua," ujar Ossy saat dikonfirmasi, Rabu (3/2/2021).

Sedangkan terkait masalah internal, menurut Ossy hal tersebut tak perlu klarifikasi karena sedang diurus oleh Mahkamah Partai.

"Permasalahan internal tentunya akan dilakukan sesuai mekanisme partai," ucap dia.

Ossy juga menegaskan, masalah kudeta kursi Ketua Umum Demokrat telah disetir beberapa pihak agar menyebut kudeta itu dilakukan internal partai saja.

"Saat ini, ada upaya untuk melokalisir isu ini menjadi permasalahan internal," kata Ossy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Fokus Masalah Pihak Eksternal

Terpilih Aklamasi, AHY Gantikan SBY Jadi Ketum Demokrat
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyapa para kader usai terpilih secara aklamasi saat Kongres V Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Minggu (15/3/2020). AHY menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketum partai. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ossy menyebut saat ini Demokrat fokus mengatasi masalah pihak eksternal yang ikut dalam kudeta, dalam hal ini adalah pihak istana.

"Saya tekankan bahwa yang sedang diperjuangkan Partai Demokrat saat ini adalah keterlibatan pihak eksternal yang dekat dengan kekuasaan yang berusaha mengambil alih paksa partai kami," tegas Ossy.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya