Liputan6.com, Jakarta - Taman Hutan Rakyat atau Tahura Ir. H. Djuanda di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat ini ditutup sementara.
Penutupan sementara Tahura ini lantaran ditemukannya 19 karyawan mereka yang positif Corona Covid-19.
Baca Juga
"Benar, teridentifikasi 19 orang positif. Tanggal 1 Februari kami di-PCR sebanyak 110 orang. Hasilnya, 19 orang positif," ujar Kepala Tahura Ir. H. Djuanda Lianda Lubis, Sabtu, 6 Februari 2021.
Advertisement
Lianda memastikan, 19 pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 itu bukan bertugas di bagian pelayanan publik. Sehingga, ia menduga pegawai itu tertular Covid-19 dari luar Tahura.
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Lianda pun menyampaikan kondisi sejumlah pegawai itu terus berangsur membaik. Penutupan Tahura ini dilakukan sejak 3 hingga 8 Februari 2021.
Berikut deretan fakta soal penutupan sementara Tahura Ir. H. Djuanda Bandung dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
19 Karyawan Positif Covid-19
Pengelola Taman Hutan Raya atau Tahura Ir. H. Djuanda di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, menutup sementara lokasi terhadap pengunjung. Penutupan dilakukan setelah terpaparnya 19 karyawan karena virus Corona Covid-19.
"Benar, teridentifikasi 19 orang positif. Tanggal 1 Februari kami di-PCR sebanyak 110 orang. Hasilnya, 19 orang positif," kata Kepala Tahura Ir. H. Djuanda Lianda Lubis, Sabtu, 6 Februari 2021.
Â
Advertisement
Ditutup Untuk Sterilisasi
Pihak pengelola Tahura Djuanda menutup sementara aktivitas sejak 3 hingga 8 Februari 2021. Penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Ya, kami tutup selama enam hari terhitung sejak 3 Februari. Ditutup sementara untuk sterilisasi kawasan," ujar Lianda.
Â
OTG Covid-19
Lianda mengungkapkan, kondisi ke-19 karyawannya yang positif Covid-19 tidak semuanya bergejala.
Akan tetapi, mereka sudah dibawa ke pusat isolasi mandiri milik pemerintah di Gedung BPSDM Jabar, Kota Cimahi, sejak Rabu, 3 Februari 2021.
"Sampai sekarang semuanya di sana dan sehat-sehat saja. Tidak ada gejala apapun juga, batuk sedikit pun tidak ada," kata Lianda.
Â
Advertisement
Karyawan Tak Berhubungan Langsung dengan Pengunjung
Menurut Lianda, ke-19 karyawannya tersebut bukan bertugas pada sektor pelayanan yang biasa berinteraksi dengan pengunjung. Ada pun hasil penelusuran, diduga mereka yang positif tertular dari wilayah tempat tinggalnya masing-masing.
"Yang kena itu bukan petugas yang ada pelayanan sama pengunjung. Kita cek, banyaknya petugas patroli hutan. Begitu staf kami kena, baru di salah satu daerah mengakui banyak yang positif. Saya tanya aktivitas dan mereka mengakui banyak interaksi," ungkap dia.
Lianda juga memastikan kabar berantai di aplikasi pesan singkat soal 35 pegawai Tahura Juanda positif Covid-19 adalah hoaks.
"Informasi (35 orang) Itu hoaks, tapi memang ada yang terkonfirmasi 19 orang. Tapi bukan dari interaksi dengan pengunjung, karena mereka bukan orang-orang pelayanan publik, yakni petugas kebersihan, polhut, dan keamanan," terang dia.
Â
Tetap Ada Aktivitas dalam Tahura
Meski ditutup, Linada juga memastikan aktivitas konservasi alam di Tahura tetap dilakukan oleh para pegawai. Karena, kata dia, pemeliharaan alam harus tetap dilakukan.
Selain itu, kunjungan riset atau kedinasan ke Tahura Dago menurutnya masih bisa dilakukan. Namun harus dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi untuk sementara kami lebih konsentrasi kepada urusan administrasi dan konservasi, urusan kepariwisataan atau jasa wisata alam kami hentikan dulu selama dua pekan," jelas Lianda.
Advertisement