DPD Demokrat DKI Bakal Pecat Kadernya yang Bergabung dengan Kubu Kontra AHY

DPD DKI Jakarta Partai Demokrat akan memecat kadernya yang terlibat dengan kudeta Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2021, 15:51 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2021, 15:51 WIB
FOTO: AHY Berikan Tanggapan Terkait KLB Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat konferensi pers terkait KLB Partai Demokrat di DPP Pusat Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (5/3/2021). AHY memberikan respons atas KLB di Deliserdang yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pengurus Daerah (DPD) DKI Jakarta Partai Demokrat akan memecat kadernya yang terlibat dengan kudeta Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua DPD DKI Jakarta Partai Demokrat Santoso ingin jajarannya tetap setia kepada AHY.

"Tidak ada toleransi bagi kader yang coba-coba bermain mata mempengaruhi kader lain untuk bergabung dengan mereka maka saya sebagai ketua DPD DKI Jakarta akan memecat langsung pada yang bersangkutan," kata Santoso di Jakarta, Minggu (7/2/2021).

Menurut dia, kader Demokrat DKI tetap setia bersama kepemimpinan putra Susilo Bambang Yudhoyono itu. Dia mengatakan, tak ada kadernya yang berkhianat ke kubu kontra AHY yang menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumut.

"Alhamdulillah DPD DKI  mulai dari provinsi, DPC PAC dan ranting tetap solid mendukung AHY dan tidak ada satu orang pun yang menyebrang kepada kubu KLB abal-abal itu," ujar Santoso.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cap Jempol Darah

Hari ini pun DPD Partai Demokrat DKI Jakarta melakukan Cap Jempol Darah sebagai tanda loyal dan setia bersama AHY. Santoso terus mendukung langkah DPP Demokrat agar kubu Moeldoko tidak diakui legalitasnya.

"Kami men-support apa upaya-upaya yang akan dilakukan oleh DPP terutama dari sisi hukum agar legalitas mereka tidak diakui oleh pemerintah dan AHY sebagai ketum tetap menjadi ketum sebagai berdasarkan hasil kongres," pungkas Santoso. 

 

Reporter: Muhammad Genantan

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya