Vaksin Covid-19 Sinovac Batch 1 Kedaluwarsa 25 Maret 2021

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil mengatakan vaksin Covid-19 Sinovac batch 1 hampir memasuki masa kedaluwarsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2021, 10:53 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2021, 10:51 WIB
Vaksinasi Covid-19 Nakes Lansia Tahap Pertama
Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil mengatakan vaksin Covid-19 Sinovac hampir memasuki masa kedaluwarsa. Sebab, vaksin produksi China itu sudah berjalan hampir dua tahun.

Kusnandi menjelaskan, pada umumnya, vaksin yang dikembangkan dengan model inaktif atau virus dimatikan hanya berlaku selama dua tahun. Vaksin Sinovac menggunakan model inaktif.

"Vaksin ini sudah dibikin mungkin sudah hampir dua tahun, karena kita dapatnya yang sekarang ini kan kiriman dari Wuhan (China). Jadi kalau bisa yang sekarang ini dipakai dulu secepat-cepatnya karena sudah hampir dua tahun," ujar dia dalam diskusi virtual, Sabtu 13 Maret 2021.

Menurut Kusnandi, vaksin Sinovac yang hampir memasuki masa kedaluwarsa merupakan batch 1. Sementara untuk batch 2 akan berlaku hingga dua tahun mendatang.

"Nah yang baru (batch 2) mau dibikin oleh Bio Farma kan baru diupgrade isinya. Jadi yang baru ini tambah dua tahun lagi," ucap dia.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, vaksin Sinovac batch 1 akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021.

Vaksin Covid-19 batch 1 ini sudah didistribusikan ke berbagai daerah untuk segera digunakan dalam proses vaksinasi.

"Vaksin sudah didistribusikan. Tentu (vaksin yang sudah didistribusikan) tidak disimpan saja sampai kedaluwarsa, tetapi dipakai," kata Bambang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Satgas: Vaksin Sinovac Masih Efektif Lawan Covid-19 Varian Baru B117

FOTO: Tenaga Kesehatan Jalani Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua di Puskesmas Palmerah
Petugas medis menyedot vaksin COVID-19 Sinovac untuk disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Palmerah, Jakarta, Kamis (28/1/2021). Pemberian vaksin COVID-19 tahap kedua dilaksanakan terhadap tenaga kesehatan mulai hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito memastikan vaksin Covid-19 Sinovac masih efektif melawan varian baru corona B117. Mutasi dari virus SARS-CoV-2 itu tidak mempengaruhi efektivitas vaksin Sinovac.

"Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan di Indonesia masih efektif melawan mutasi Covid-19 asal Inggris yaitu B117," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (3/3/2021.

Wiku mengimbau masyarakat tidak khawatir masuknya varian Covid-19 B117. Meski demikian, dia meminta masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan kendati vaksin Sinovac masih efektif melawan mutasi Covid-19 itu.  

"Kami meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya, juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian baru corona B117 tidak mempengaruhi efektivitas vaksin Sinovac.

Mutasi Covid-19 dari Inggris itu masuk ke Indonesia pada awal Februari 2021 melalui WNI dari Arab Saudi.

"Sampai saat ini mutasi (varian baru corona B117) tidak mempengaruhi efektivitas vaksin. Jadi tidak akan mempengaruhi kekebalan kelompok," katanya kepada merdeka.com, Rabu (3/3/2021).

Nadia mengakui tingkat penularan varian baru corona B117 lebih cepat daripada SARS-CoV-2. Namun, kecepatan penularan mutasi virus tersebut tidak menyebabkan kondisi pasien menjadi berat.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya