Dipaksa Mundur dari All England, Komisi X DPR Desak Kemenpora-Kemlu Turun Tangan

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyebut, didepaknya tim Indonesia dari ajang All England 2021 sangat tidak adil.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Mar 2021, 12:11 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 12:06 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon - All England 2021
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon saat tampil di babak pertama All England 2021, Rabu, 17 Maret. (foto: BWF-limited acces)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England 2021 dan tidak bisa kembali melanjutkan pertandingan bulu tangkis. Komisi X DPR RI pun meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) segera turun tangan.

"Kita minta Kemenpora-Kemlu ikut turun tangan, melakukan koordinasi dengan official tim yang ada di sana untuk lobi dan meyakinkan bahwa sebenarnya sudah diantisipasi sejak awal dengan cara pemain kita sudah divaksin dan seterusnya," kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda kepada wartawan, Kamis (18/3/2021).

Huda menyebut, didepaknya tim Indonesia dari ajang All England 2021 sangat tidak adil. "Tentu tidak fair kalau tiba-tiba mereka digugurkan begitu saja. Nah, karena itu, betul bahwa pemerintah Inggris punya aturan ketat terkait dengan itu, tapi saya kira kan pasti ada diskresi-diskresi, terlebih-lebih ini kompetisi sifatnya internasional," kata dia.

"Kita tuntut transparansi ya, betul tidak dan ada penumpang yang positif Covid itu harus dibuka secara publik. Siapa orangnya, seperti apa ada, dia ada di bangku seat berapa, dan seterusnya," tambahnya.

Komisi X DPR mendesak pemerintah melakukan lobi dan memberikan penjelasan pada panitia bahwa Tim Indonesia dan telah divaksin untuk menjadi pertimbangan.

"Lobi bahwa seluruh atlet Indonesia juga sudah divaksin, tingkat kekebalan vaksin kan kalau sudah lebih dari 28 hari kan dia sudah kebal sebenarnya. Saya kira pemerintah, dalam hal ini federasi, panitia, dan pemerintah Inggris, saya kira harus, saya kira menjadikan fakta-fakta ini, fakta kesehatan atlet kita yang sudah divaksin dan seterusnya ini bisa menjadi pertimbangan," kata Huda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tim Indonesia Terpaksa Mundur dari All England 2021

Jonatan Christie - All England 2021
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengalahkan Kunlavut Vitidsarn dari Thailand pada babek pertama All England 2021 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Rabu, 17 Maret. (foto: BWF-limited acces)

Tim bulu tangkis Indonesia terpaksa mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Ini dikarenakan saat penerbangan dari Istanbul, Turki, ke Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3/2021) lalu, terdapat salah satu penumpang yang terkena Covid-19.

Namun, tim Indonesia tidak diberi tahu siapa penumpang yang positif Covid-19 dan dari mana asalnya. Sesuai regulasi Pemerintah Inggris, jika berada satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.

"Sehingga tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre," kata Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja di All England dalam rilis PBSI yang diterima Liputan6.com, Kamis (18/3/2021) pagi.

"Isolasi terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada 13 Maret lalu."

(BWF)Federasi Bulu Tangkis Dunia atau BWF maupun Panitia All England tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, hal ini sudah menjadi regulasi Pemerintah Inggris.

"Namun, dapat dipastikan keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja," ucap Ricky.

"Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua," tutup peraih medali emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 bersama Rexy Mainaky itu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya