Jokowi Izinkan Pekerja Asing Ikut Vaksin Gotong Royong, Ini Syaratnya

Menurut Satgas Covid-19, vaksinasi gotong royong akan menggunakan jenis vaksin Sinopharm dan CanSino.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Mei 2021, 20:47 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 20:45 WIB
FOTO: Vaksinasi 1000 Pekerja di Peringatan Hari Buruh Internasional
Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 saat acara vaksinasi untuk para pekerja di Gedung Kemenaker, Jakarta, Selasa (4/5/2021). Vaksinasi ini juga sebagai salah satu upaya pemerintah melindungi kesehatan pekerja sehingga dapat bekerja dengan baik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengizinkan pekerja asing di Indonesia mengikuti program vaksin gotong royong. Syaratnya, mereka harus memiliii Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

"Presiden Joko Widodo juga memberikan izin pekerja asing yang memiliki KITAS atau KITAP untuk mendapatkan vaksin dalam skema gotong royong," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (4/5/2021).

Menurut dia, vaksinasi gotong royong akan menggunakan jenis vaksin Sinopharm dan CanSino. Wiku menyampaikan pemerintah telah menerima 982.400 dosis vaksin Covid-19 dari Sinopaharm yang akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong.

"Selain menggunakan vaksin jenis Sinopharm program vaksinasi gotong royong juga kemungkinan akan menggunakan vaksin jenis CanSino sebanyak 5 juta dosis," jelasnya.

Pemerintah, kata dia, berharap vaksinasi gotong royong dapat segera dilakukan dalam waktu dekat. Dengan begitu, para pekerja dapat aman saat beraktivitas sehingga produktivitas dapat kembali normal.

"Saat ini teknik pelaksanaan vaksinasi gotong royong sedang dikoordinasikan oleh KADIN dan PT Bio Farma," ucap Wiku.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menko Perekonomian: Vaksin Gotong Royong Diutamakan untuk Industri Padat Karya

FOTO: Vaksinasi COVID-19 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati
Suasana vaksinasi COVID-19 kepada pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (9/3/2021). Penyuntikan vaksin tahap pertama ini menargetkan 1.000 peserta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program vaksin gotong royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi penularan Covid-19 serta perusahaan yang telah mendaftar ke Kamar Dagang Industri (Kadin). Nantinya, industri padat karya akan lebih diutamakan untuk mendapat vaksin gotong royong.

"Tadi dilaporkan mengenai vaksin gotong royong dan prioritas berbasis zonasi prioritas dan juga berbasis kepada perusahaan-perusahaan yang telah mendaftarkan di Kadin, dan tentunya berbasis pada jenis industrinya yang diutamakan Padat Karya," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin 3 Mei 2021.

Airlangga menuturkan pemerintah telah menerima sekitar 7 juta komitmen vaksin Sinopharm. Kemudian, 7,5 juta dosis vaksin Sinopharm untuk program vaksin gotong royong hingga Juli 2021.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan program Vaksinasi Gotong Royong akan dimulai pada minggu ketiga Mei 2021. Dia menyampaikan hal tersebut saat melapor kepada Presiden Jokowi soal perkembangan program Vaksin Gotong Royong, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pendataan program Vaksinasi Gotong Royong yang dibuka sejak 28 Januari hingga 10 April 2021, Kadin mencatat sebanyak 17.387 perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya