Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penangangan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan sejumlah peringatan jelang arus balik mudik Lebaran 2021 ini.
Salah satunya, Doni meminta jajarannya bertindak tegas apabila terjadi penumpukan pengunjung di tempat wisata.
"Seluruh satgas daerah terutama unsur Polda, harus berani ambil keputusan melakukan langkah-langkah penertiban. Bahkan, bila perlu apabila membahayakan keselamatan masyarakat lebih baik ditutup saja," kata Doni saat Talkshow Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran, Sabtu, 15 Mei 2021.
Advertisement
Selain itu, dia mengingatkan Satgas Covid-19 di daerah jangan sampai terjadi aksi 'pingpong' jelang kembalinya para pemudik ke Pulau Jawa dari Sumatera.
Analogi pingpong dimaksud adalah perpindahan peningkatan kasus yang saat ini diketahui tinggi di Pulau Sumatera dan kembali ke Pulau Jawa saat para pemudik tiba.
"Kita tidak ingin teori bola pingpong ini terjadi. Pemerintah berupaya untuk melakukan penyekatan diharapkan bisa berhasil," ucap Doni.
Berikut sejumlah pernyataan Ketua Satgas Penangangan Covid-19 Doni Monardo jelang masa arus balik mudik Lebaran 2021 dihimpun Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ingatkan Satgas Covid-19 Bertindak Tegas
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penangangan Covid-19 Doni Monardo meminta jajarannya bertindak tegas apabila terjadi penumpukan pengunjung di tempat wisata.
"Seluruh satgas daerah terutama unsur Polda, harus berani ambil keputusan melakukan langkah-langkah penertiban. Bahkan, bila perlu apabila membahayakan keselamatan masyarakat lebih baik ditutup saja," kata Doni saat Talkshow Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran, Sabtu, 15 Mei 2021.
Doni menambahkan, jika sekiranya keputusan Satgas di lokasi wisata tersebut tegas menutup, maka diharapkan pihak pengelola tempat tidak keberatan dan bersedia bekerja sama.
"Kami harapkan pengelola pariwisata pun bisa kerja sama, karena kalau kasus aktif meningkat otomatis semuanya akan mundur lagi," pinta Ketua Satgas Covid-19 ini.
Advertisement
Minta Pengelola Tempat Wisata Patuhi Aturan
Doni pun mengimbau agar para pengelola tempat wisata dapat mematuhi aturan yang diberlakukan. Yaitu membatasi jumlah pengunjung dengan batas 50 persen dari kapasitas normal.
Kepala BNPB ini juga percaya dengan kepatuhan akan protokol kesehatan yang ketat maka kebijakan pemerintah yang bertujuan menurunkan angka Covid-19 tidak akan sia-sia.
"Jangan sampai dibiarkan aktivitas publik di tempat wisata melampaui 50 persen. Kepedulian daerah untuk menaati semua aturan atau kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah pusat in diharap bisa terlaksana," ucap Doni.
Antisipasi Pingpong Kasus Covid-19 di Sumatera dan Jawa
Kemudian, Doni berharap, tidak terjadi aksi 'pingpong' jelang kembalinya para pemudik ke Pulau Jawa dari Sumatera.
Analogi pingpong dimaksud adalah perpindahan peningkatan kasus yang saat ini diketahui tinggi di Pulau Sumatera dan kembali ke Pulau Jawa saat para pemudik tiba.
"Kita tidak ingin teori bola pingpong ini terjadi. Pemerintah berupaya untuk melakukan penyekatan diharapkan bisa berhasil," kata Doni.
Doni mencatat, ada 440.014 orang yang berpindah saat masa libur Lebaran dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera. Data itu diketahui Doni saat melakukan tinjauan di pelabuhan Merak-Bakauheni.
"Data memperlihatkan bahwa Sumatera mengalami tren kenaikan kasus aktif selama satu bulan terakhir ini. Sementara, Pulau Jawa angkanya relatif melandai," papar dia.
Advertisement
Siapkan Tes Antigen dan Tempat Isolasi
Demi mencegah adanya perpindahan tersebut, Satgas Covid-19 telah menyiapkan alat antigen untuk memastikan masyarakat pelaku perjalanan dari Pulau Sumatera yang masuk ke Pulau Jawa bebas dari Covid-19.
"Ada stock di BPKP sebanyak 50.000 antigen, kemudian milik Dinkes Provinsi Lampung 12.000 sudah terdistribusi, dan sudah dalam pelayaran dari Pelabuhan Merak menuju ke Pelabuhan Bakauheni sebanyak 200.000 rapid test antigen. Jadi kami yakin dengan jumlah tersebut akan bisa memadai," ungkap Doni.
Selain alat tes antigen, Doni menyebut pihaknya telah menyiapkan tempat isolasi bagi mereka yang reaktif Covid-19 untuk dilakukan karantina. Seperti wisma atau rusun yang tersebar di wilayah tersebut.
"Jadi mereka yang reaktif setelah diperiksa swab antigen akan dibawa ke ruang isolasi. Pemerintah Provinsi Lampung telah menyiapkan beberapa fasilitas tempat isolasi yaitu wisma dan juga rusun yang ada," jelas Doni.
Larangan Mudik Lebaran 2021 dan Siasat Warga
Advertisement