Anies Baswedan Akui Jakarta Tengah Hadapi Gelombang Baru Covid-19 Pasca Lebaran

Anies Baswedan mengakui bahwa keadaan ibu kota terkait kasus Covid-19 mulai mengkhawatirkan.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Jun 2021, 07:47 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 07:07 WIB
Paket Kontrak Pembangunan MRT Fase II Resmi Ditandatangani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat penandatanganan paket kontrak Pembangunan MRT Fase 2 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Konstruksi proyek MRT Jakarta Fase II paket pertama dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dimulai Maret 2020- Desember 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui bahwa keadaan ibu kota terkait kasus Covid-19 mulai mengkhawatirkan. Pasalnya, kini menghadapi gelombang baru.

"Kita menghadapi gelombang baru peningkatan kasus Covid setelah musim libur lebaran bulan lalu," kata Anies di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021).

Dia menuturkan, lonjakan kasus Covid-19 ini tak hanya dirasakan di Jakarta saja, tetapi di sejumlah wilayah Indonesia.

"Lonjakannya mulai dirasakan hari-hari ini bukan hanya di Jakarta tapi di berbagai wilayah di Indonesia," ungkap Anies.

Sebagai contoh saja, lanjut dia, di DKI ada peningkatan kasus aktif Covid-19 bila dibandingkan pada 6 Juni 2021.

"Data menunjukkan 6 Juni angka kasus naik 7 ribuan. Kasus aktif naik 11.500 jadi 17.400. Naik 50 persen dalam 1 minggu," kata Anies.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Peningkatan Kasus

Anies juga menuturkan, positivity rate naik dari 9 persen menjadi 17 persen. Pasalnya testing Covid-19 sudah dilakukan empat kali lipat.

"Pekan ini ditingkatkan 8 kali lipat tapi tetap positivity rate-nya tinggi. Ini menunjukkan di luar sana ada peningkatan kasus yang amat signifikan," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya