Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan adanya tren kenaikan kasus Covid-19 pada anak usia di bawah 18 tahun, per Kamis (17/6/2021).
Dinkes DKI Jakarta mencatat, kenaikan kasus Covid-19 mencapai 4.144 orang per hari.
Baca Juga
"Tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun meningkat. Dari 4.144 kasus positif hari ini, 661 kasus (16 persen) adalah anak usia 0-18 tahun," kata Dwi dalam keterangan tertulis.
Advertisement
Selain itu, kata dia, sebanyak 144 dari 661 kasus merupakan balita. Karena hal itu, Dwi meminta agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
"Untuk itu, kami mengingatkan warga untuk menghindari keluar rumah membawa anak-anak," ucap dia.
Lanjut Dwi, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan penambahan kasus Covid-19 tertinggi, yaitu sebanyak 1.370 orang.
"Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Cengkareng 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus," beber Dwi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kepatuhan Prokes Turun 20 Persen
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan, ketaatan warga Jakarta terhadap penerapan protokol kesehatan telah menurun hingga di bawah 50 persen.
Widyastuti menyebut berdasarkan survei dari Pemprov DKI ketaatan warga dalam menggunakan masker mencapai 60-70 persen pada akhir 2020 dan awal 2021.
"Tetapi di akhir-akhir ini menurun menjadi 20-30 persen, sehingga ini tentu harus kita imbau," kata Widyastuti dalam YouTube BNPB, Kamis (17/6/2021).
Karena hal itu, dia menyebut kepatuhan warga DKI Jakarta terkait penggunaan masker turun hingga 50 persen. Widyastuti menyatakan pihaknya akan melakukan kampanye dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan protokol kesehatan lainnya.
"Makanya dalam suatu kegiatan champaign yang kita lakukan meskipun DKI Jakarta ini termasuk provinsi yang cakupan vaksinnya cukup bagus, tetapi tetap kita pesankan vaksinasi bukan satu-satunya cara, tapi harus dibarengi pengetatan protokol kesehatan," jelas dia.
Advertisement