Â
Liputan6.com, Jakarta - Girl group Madein kembali menuai kontroversi setelah pada 7 Februari 2025 merilis klip video musik (MV) single terbaru yang akan datang. Dalam video tersebut, Nagomi terlihat mengenakan pakaian yang memperlihatkan sebagian besar perutnya.
Mengutip Kbizoom, Selasa (11/2/2025), pakaian dimaksud diketahui merupakan bodysuit rilisan merek fesyen Namibia. Bentuknya nyeleneh karena potongan bawahnya seperti thong yang sepenuhnya mengekspos pantat penggunanya.
Advertisement
Di cuplikan dimaksud, Nagomi Madein yang masih berusia 17 tahun itu melapisi bagian bawahnya dengan luaran, walau tak terlihat detailnya. Anggota termuda grup tersebut juga menggunakan jaket untuk membalut bagian atas tubuhnya.
Meski begitu, fakta bahwa Nagomi masih di bawah umur memicu kritik pedas penggemar pada agensi yang menaungi grup idol tersebut, 143 Entertainment. Secara khusus, penggemar mengaku tidak nyaman dan menuduh agensi Madein melakukan seksualisasi anak di bawah umur dan menyatakan tindakan itu menjijikan.
Sejumlah penggemar menyuarakan keprihatian itu di platform SNS, seperti X, dan mendesak agensi memperbaiki tindakannya. Terlebih, itu bukan kasus dugaan kekerasan seksual pertama yang menimpa member Madein.
"Kami menemukan ini sangat meresahkan dan sangat tidak pantas, menimbulkan kekhawatiran serius tentang komitmen 143 Entertainment untuk melindungi artis di bawah umur mereka. Masalah ini bahkan lebih mengkhawatirkan mengingat tuduhan sebelumnya mengenai Lee Yong-hak (Digital Masta) dan perilaku buruknya terhadap Gaeun ketika dia juga masih di bawah umur," tulis akun X @ProtectMADEIN.
Â
Seruan Boikot Lagu dan Video Musik Terbaru
Akun tersebut juga menyebut bahwa agensi tersebut juga bertanggung jawab atas seksualiasi anggota di bawah umur lainnya, Serina, yang juga diberi pakaian tidak pantas dan tetap ditampilkan di platform online. Menurut akun tersebut, agensi gagal bertindak melindungi artis mereka dengan konten yang tidak kunjung dihapus.
"Kami dengan tegas mengecam kelalaian terus-menerus dari 143 Entertainment dalam hal keselamatan dan kesejahteraan talenta di bawah umur mereka. Industri hiburan memiliki tanggung jawab untuk menegakkan standar etika tertinggi, terutama dalam hal melindungi artis muda dari eksploitasi," desak akun tersebut.
Mereka pun menyerukan boikot terhadap promosi lagu Saturn. "Do not watch the music video, teasers, or any related content that could generate revenue or engagement for this comeback," tulis akun tersebut.
Sebelumnya, seorang anggota girl group Madein diduga telah mengalami kekerasan seksual oleh CEO agensinya. Dilansir dari Soompi, Minggu, 24 November 2024, hal ini berawal dari penayangan program Crime Chief di stasiun TV JTBC pada 22 November lalu.Â
Dalam acara tersebut, tidak disebutkan identitas grup atau agensi yang dimaksud. Namun, pemirsa tayangan ini menyadari bahwa program tersebut menayangkan video penampilan Madein di salah satu acara musik, yang telah diburamkan.Â
Advertisement
Bantahan Agensi soal Dugaan Pelecehan Seksual
Deskripsi mengenai grup dalam pemberitaan tersebut juga cocok dengan Madein, yang baru saja debut pada September 2024 di bawah naungan 143 Entertainment. Satu fakta lain yang bikin warganet makin curiga adalah salah satu member Madein, Gaeun, diumumkan hiatus karena alasan kesehatan. Hal ini lantas memicu spekulasi bahwa Gaeun adalah anggota girl group yang dimaksud.
Tak lama setelah program tersebut tayang, 143 Entertainment merilis pernyataan resmi di akun media sosial Madein. Isinya berupa bantahan terhadap isi pemberitaannya. Â
"Pertama, tidak ada pelecehan seksual atau kontak seksual lainnya yang berakar dari penyalahgunaan kekuasaan antara CEO dan anggota yang disebutkan dalam siaran tersebut, dan kami memberi tahu Anda bahwa laporan tersebut tidak benar,"Â begitu pernyataan pihak agensi.
Pihak agensi juga menjelaskan soal hotel yang disebut-sebut dalam pemberitaan. Member Madein disebut berada di hotel bersama-sama dengan kenalan mereka yang lain.Â
"Isi pemberitaan [dalam tayangan itu] didasarkan pada pernyataan palsu dari orang lain, bukan oleh anggota yang dimaksud. Dengan sangat jelas kami menyampaikan sekali lagi bahwa klaim ini tidak berdasar. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena tiba-tiba membuat Anda khawatir melalui masalah yang tidak menyenangkan ini," begitu penutup pernyataan pihak agensi.Â
Skandal Seksual Guncang Dunia Hiburan Jepang
Skandal pelecehan seksual juga menimpa industri hiburan Jepang. Hal itu memaksa Chairman dan Presiden Fuji TV, salah satu jaringan terbesar di Jepang, mengundurkan diri. Puluhan perusahaan menarik iklan mereka dari jaringan televisi yang dikritik karena mencoba menutupi skandal ini.
Kasus berpangkal pada Masahiro Nakai (52) yang dituduh melecehkan seorang perempuan secara seksual pada sebuah jamuan makan malam pribadi pada 2023. Nakai mengumumkan pensiun dari dunia hiburan pada Januari 2025 dan saat ini dia tidak menjadi subjek penyidikan polisi.
Pemerintah Jepang telah mendesak Fuji TV untuk memperoleh kembali kepercayaan dari pemirsa dan sponsor. Dalam konferensi pers pada Senin, 27 Januari 2025, chairman Fuji TV Shuji Kano dan presiden Fuji TV Koichi Minato membungkuk saat mengumumkan pengunduran diri mereka. Pengunduran diri ini terjadi setelah rapat darurat dewan direksi.
Mereka meminta maaf kepada pemirsa serta pemangku kepentingan atas masalah dan kecemasan yang ditimbulkan oleh skandal yang mengguncang industri hiburan Jepang ini.
"Saya merasa sangat terbebani dengan tanggung jawab ini, terutama karena telah merusak kepercayaan terhadap media," kata Minato seperti dikutip dari BBC, Selasa, 28 Januari 2025. "Setelah melihat ke belakang, saya menyadari adanya kekurangan dalam respons kami."
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)