LSI Denny JA: Dari Tiga King Maker di Pilpres 2024, Airlangga Hartarto Paling Lengkap

LSI menilai ada tiga tokoh yang menjadi king atau queen maker yang akan menjadi penentu siapa yang bakal berlaga di Pilpres 2024.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Jun 2021, 20:15 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2021, 20:15 WIB
AHY Sambangi Markas Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama Ketua Umum Parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) mengacungkan jempol seusai melakukan pertemuan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (25/6/2020). Kunjungan AHY itu membahas Pilkada serentak 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Survei LSI Denny JA mengatakan ada tiga tokoh yang menjadi king atau queen maker yang akan menjadi penentu siapa yang bakal berlaga di Pilpres 2024.  Ketiga tokoh itu adalah tiga ketua umum partai yaitu Partai Golkar, PDI Perjuangan dan Gerindra.   

"Tokoh-tokoh (king/queen maker) itu adalah Megawati Soekarnoputri, kemudian Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto," kata Peneliti Senior LSI Adjie Alfaraby dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6/2021).

Di antara tiga nama itu, Adjie menilai Airlangga Hartarto sebagai king maker yang paling lengkap dan komplit karena berpotensi menjadi calon presiden atau calon wakil presiden di 2024. 

"Airlangga termasuk kategori king maker yang paling lengkap, paling komplit. Dengan kategori king maker dan peluang mereka menjadi king atau wakil king maka dari tiga nama ini yang masih terbuka peluangnya adalah Airlangga Hartarto baik sebagai capres maupun cawapres," ujar Adjie. 

Menurut dia, para ketua umum partai politik itu telah mengantongi 3/4 tiket untuk mengusung calon presiden. Hal ini mengingat UU Pemilu yang mengatur bahwa calon presiden harus mengantongi suara partai politik atau koalisi parpol minimal 20 persen kursi DPR atau 25 persen dari total suara nasional.

"Dengan angka itu atau dengan regulasi itu, maka tiga tokoh ini adalah yang kita sebut sebagai 3 king/queen maker 2024," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Belum Ada Capres Premium

Dia menyampaikan bahwa dengan ambang batas 20 persen, untuk mengusung capres setidaknya harus memiliki 115 kursi di DPR RI.  Adapun PDIP saat ini memiliki 128 kursi, Golkar 85 kursi, dan Gerindra 78 kursi di parlemen.

Sementara itu, Partai NasDem mempunyai 59 kursi, PKB 58 kursi, Partai Demoktat 54 kursi, PKS 50 kursi, PAN 44 kursi, dan PPP 19 kursi. Dengan begitu, hanya PDIP yang melewati ambang batas 20 persen dan  memiliki tiket penuh untuk mencalonkan calon presiden.

"Sedangkan Golkar dan Gerindra saat ini sudah mencapai 3/4 tiket untuk bisa mencalonkan calon presiden atau cawapres," ujar Adjie

Sementara itu, dia menyampaikan hingga kini belum ada calon presiden yang memiliki elektabilitas diatas 25 persen. Bahkan, Prabowo yang sering masuk bursa capres di berbagai lembaga survei pun hanya memiliki elektabilitas 23,5 persen.

"Survei LSI Denny JA pada awal Juni 2021 menunjukan bahwa belum ada capres premium. Capres kelas premium adalah capres yang elektabilitasnya di atas 25 persen. Semua capres yang namanya mengemuka ke publik termasuk, capres veteran Prabowo Subianto, elektabilitasnya hanya di bawah 25 persen," tutur Adjie.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya