Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor terpaksa mendirikan tenda darurat untuk ruangan IGD regular atau pasien umum. Hal ini menyusul jumlah pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit itu telah melampaui kapasitas.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Bogor, Sari Candrawati, mengatakan RSUD memiliki dua IGD yakni IGD regular dan khusus pasien Covid-19. Menurut dia, pasien Covid-19 yang memeriksakan diri melalui IGD juga mengalami peningkatan.
"Nah yang terjadi di dalam (IGD) sudah penuh, sementara pasien masih terus berdatangan," ujar Sari, Selasa (29/6/2021).
Advertisement
Dia menyebutkan, saat ini di IGD RSUD Kota Bogor memiliki 15 tempat tidur (bed) untuk pasien Covid-19 mulai dari dewasa hingga ibu hamil. Dari jumlah tersebut, kini sudah terisi penuh.
"Rinciannya 11 bed untuk dewasa dan 4 bed untuk ibu hamil, jadi total 15 bed," kata dia.
Karena itu, Ruang IGD reguler yang ada saat ini akan difungsikan untuk penanganan Covid-19. Senentara, IGD untuk pasien umum dipindah ke tenda darurat.
"Tenda kita dirikan manakala pasien-pasien umum mau masuk tapi harus menunggu karena berbagai hal, itu perlu waktu," terangnya.
Tak hanya itu, RSUD Kota Bogor juga mendirikan tenda bagi ruang tunggu pasien pada saat hendak memeriksakan kesehatannya.
Sementara, total tempat tidur di ICU maupun ruang rawat inap Covid-19 sebanyak 170 bed. Menurutnya, bed di ruang perawatan pun menjadi perhatian karena tingkat keterisiannya sudah mencapai 91,6 persen atau 142 pasien yang dirawat disana.
"Makanya nanti setelah Rumah Sakit Lapangan dioperasikan lagi, pasien Covid-19 bisa dirujuk ke rumah sakit darurat itu jika tempat tidur RSUD sudah penuh," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Beroperasi Juli 2021 Mendatang
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, tenda darurat untuk penanganan pasien umum ditargetkan sudah bisa beroperasi Jumat, 2 Juli 2021 mendatang.
"IGD lama sekarang, sudah sangat penuh, bahaya sekali jika bercampur. Karena itu didirikan tenda ini," ujar Bima usai meninjau RSUD Kota Bogor.
Di dalam tenda darurat tersebut dapat menampung 15 sampai 20 pasien umum yang hendak memeriksakan diri melalui IGD regular.
"Jadi IGD yang lama itu bisa dimaksimalkan jika ada penambahan pasien Covid-19," pungkasnya.
Advertisement