Kenang Rachmawati Soekarnoputri, SBY: Karakter dan Idealismenya Mewarisi Sukarno

Hal itu dilihat SBY selama Rachmawati menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era kepemimpinannya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Jul 2021, 16:48 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2021, 16:48 WIB
[Bintang] Rachmawati Soekarnoputri
Politisi Rachmawati Soekarnoputri melaporkan ke polisi presenter Fadlan Muhammad. Anak mendiang Presiden Pertama, Soekarno itu melaporkan dengan tuduhan penipuan dan penggelapan uang. (Bambang E Ros/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya putri ketiga Presiden pertama RI Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri. SBY menilai bahwa Rachmawati memiliki karakter dan idealisme yang mirip dengan Bung Karno.

Hal itu dilihat SBY selama Rachmawati menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era kepemimpinannya. Sebagai sosok sahabat, SBY mengaku memiliki banyak kenangan dengan Rachmawati.

"Selama mengemban tugas bersama di lembaga kepresidenan (lingkup besar) itulah saya mengenal sosok Ibu Rachmawati. Termasuk karakter, pikiran dan idealismenya yang sedikit banyak mewarisi pikiran-pikiran besar ayahandanya, Sang Proklamator, pejuang bangsa dan Presiden Republik Indonesia pertama," kata SBY dikutip dari siaran persnya, Sabtu (3/7/2021).

Dia mengatakan pertama kali mengenal sosok Rachmawati pada akhir Mei 2001. Kala itu, Rachmawati meminta SBY yang masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan untuk menjadi 'keynote speech' di Haul ke-100 Bung Karno.

"Secara khusus saya diminta untuk berbicara tentang Tri Sakti Bung Karno. Tentu dengan senang hati permintaan itu saya penuhi mengingat dahulu kala, ketika masih menjadi remaja, saya aktif dan senang mengikuti pikiran dan pidato-pidato Bung Karno," ujarnya.

Selain itu, SBY mengenang saat dirinya menunjuk Rachmawati Soekarnoputri menjadi salah satu anggota Wantimpres. Menurut dia, Rachmawati menjalankan tugasnya dengan serius dan penuh tanggung jawab.

"Beliau melibatkan diri secara aktif, dengan antara lain memberikan pandangan, masukan dan usulan kepada saya selaku Presiden. Tentu semuanya demi kepentingan dan kebaikan rakyat Indonesia," jelas SBY.

Rachmawati, kata dia, juga tak ragu menyampaikan langsung apabila materi yang disampaikan cukup sensitif dan bisa menimbulkan kontroversi serta misinterpretasi. SBY menyebut Rachmawati memiliki kepedulian yang tinggi dan ingin menjadi bagian dari solusi.

"Memang bukan hanya Ibu Rachmawati yang memilih bicara dengan saya "one on one" terhadap isu-isu yang kritikal, karena dinilai lebih efektif dan bahkan beliau-beliau itu bisa berdiskusi secara mendalam dengan saya," tuturnya.

SBY sendiri terkejut atas meninggalnya Rachmawati Soekarnoputri karena Covid-19. Dia mendoakan agar Rachmawati mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya.

"Selamat jalan Ibu Rachmawati, menuju ke haribaan Sang Khaliq. Semoga Ibu hidup dengan teduh dan tenang di sisi Allah, serta dalam pengampunan dan kasih sayang-Nya. Amin," ucap SBY.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Meninggal di RSPAD Gatot Soebroto

Seperti diketahui, Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia pada Sabtu pukul 06.45 WIB, Sabtu 3 Juli 2021. Ia meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade menuturkan bahwa meninggalnya Rachmawati disebabkan oleh Covid-19. Andre mengatakan, informasi yang beredar di pihak internal Gerindra menyebut bahwa Putri Bung Karno itu telah dirawat di RSPD Gatot Soebroto pada 26 Juni 2021 disebabkan Covid-19.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya