Pemprov DKI Rekrut 895 Tracer Digital Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Pemprov DKI juga merekrut tenaga kesehatan profesional untuk membantu upaya pelacakan kasus melalui digital.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2021, 15:15 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2021, 15:15 WIB
FOTO: 22 Orang Positif COVID-19, Warga Zona Merah Kayu Putih Jalani Tes PCR
Warga menjalani tes usap PCR di Taman Pintar, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (8/6/2021). Saat ini, RW 09 dan 10 Kelurahan Kayu Putih dalam status zona merah atau karantina wilayah sejak 4 Juni setelah 22 orang terkonfirmasi positif COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 895 tracer digital untuk pelacakan kasus Covid-19 di Jakarta sudah mulai bekerja. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan ratusan tracer digital itu siap bekerja seperti seorang pasien dengan dokter melakukan konsultasi melalui platform digital.

"Ada 895 tracer digital yang sudah terlatih," ucap Widyastuti di Monas, Selasa (27/7).

Tracer digital di Jakarta direkrut saat seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Jakarta 2020 dan 2021.

Selain itu, kata Widya, Pemprov DKI juga merekrut tenaga kesehatan profesional untuk membantu upaya pelacakan kasus melalui digital.

"Mereka kita latih kemudian secara digital kayak telekonsultasi gitu, men-tracer tapi merunut seseorang itu ketemu siapa saja, itu secara digital melalui media," jelasnya.

Pada awal Juli, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah merekrut 1.000 tracer digital baru dari calon pegawai negeri sipil (CPNS). 

"Jadi kami sudah merekrut 1000 tracer baru yang berbasis CPNS baru di DKI yang kami latih untuk bisa tracer digital," ucap Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti dalam webinar, Selasa (6/7).

Rekrut tracer ini tidak hanya berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kesehatan, melainkan antar SKPD lain turut diberdayakan menjadi tracer.

"Dengan berbagai lintas SKPD tentunya akan mempercepat tracing DKI," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lonjakan Kasus Aktif di Jakarta

Sebagai episentrum penularan Covid-19, kuantitas testing di Jakarta lebih tinggi dibanding provinsi lain. Rata-rata, 20.000 orang dilakukan tes PCR dalam waktu satu hari. Sementara itu, positive rate di Jakarta sebesar 15,4 persen.

Lonjakan kasus aktif juga terus meroket tajam. Saat ini, lebih dari 51.995 warga Jakarta sedang menjalani perawatan di rumah sakit atau tempat isolasi terkendali.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya