MBG Dinilai Jadi Pengaplikasian Sila Kelima Bagi Anak Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Pejuang Muda Demokrat, Wawan Sugiyanto menjelaskan kehadiran Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu pengaplikasian sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Menurut dia, hal itu merupakan Indonesia, khususnya kalangan menengah ke bawah bisa merasakan makanan bergizi.

Karenanya, Eks anggota TKN Fanta Prabowo-Gibran tersebut memberi perhatian khusus terhadap penolakan MBG di wilayah Indonesia Timur khususnya Provinsi Papua.

"Itu terjadi karena kurang komunikasinya antara pemerintah pusat dengan daerah, yang seharusnya pelaksanaan program MBG dilakukan oleh mayoritas warga papua tetapi ini tidak. Penolakan makan bergizi gratis disebabkan karena tidak dilibatkannya warga papua untuk bisa ikut berpartisipasi," kata Wawan dalam acara yang digelar Pusat Kajian Strategis Indonesia (Pustaka Institute Indonesia) bertema "Kehadiran Program MBG Sebagai Pemenuhan Gizi Anak Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045" di Tebet, Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

Wawan mengingatkan, Program MBG merupakan kebijakan yang baik untuk anak-anak Indonesia khususnya di wilayah Timur karena hal ini merupakan agenda Pemerintah Pusat untuk memeratakan kebutuhan pangan yang bergizi.

"Maka dari itu pemerintah harus betul-betul memperhatikan distribusi MBG khususnya di Wilayah Indonesia Timur," dorong Wawan.

Wawan juga mendorong agar keberlangsungkan MBG bisa diperhatikan. Jangan sampai, program MBG malah menjadi bahan bancakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu perwakilan akademisi, Andra Bani mengungkap Indonesia merupakan negara hukum, untuk itu segala sesuatu yang ada harus berlandaskan hukum.

"MBG merupakan turunan dari UUD 1945 karena seluruh rakyat harus merasakan pangan yang cukup. Hari ini pemerintah membuktikan bahwa masyarakat harus makan dan bergizi. Berkat perangkat hukum yang ada maka MBG merupakan hal yang penting untuk kehidupan bangsa indonesia," tutur Andra.

"Program MBG merupakan kebijakan yang digalang pemerintah untuk mengentaskan stunting agar anak indonesia bisa tumbuh dengan baik," imbuh dia.

Kemudian dalam kesempatan senada, Nandang Sudrajat selaku Sekjen DPP PAPERA mengungkap MBG menjadi jalan agar stimulus ekonomi berjalan pada kalangan masyarakat menengah dan kebawah. Distribusi pasokan kebutuhan MBG adalah salah satu jalan agar kehidupan perekonomian indonesia tetap berjalan.

"BPS dan kementerian pertanian bekerja sama untuk menentukan agar ketahanan pangan lewat mbg bisa berjalan dengan baik,pemenuhan kebutuhan MBG harus dilakukan pemetaan yang benar agar distribusi yang ada bisa tetap sasaran," ungkapnya.

Terakhir, Pengamat Politik Hadi Suprapto optimis MBG bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dia berharap, MBG bisa menjadi pelopor untuk indonesia 2045 agar bisa bersaing dengan negara maju lainnya.

Meski begitu, di sisi lain, pertumbuhan ekonomi saat ini tidak berjalan merata. Karenanya kehadiran MBG diharapkan bisa memertakan perekonomian yang ada agar asta cita bisa berjalan dengan baik. 

"Perputaran uang dengan hadirnya MBG dapat menciptakan perekonomian yang baik agar kemerataan bisa tercapai. Untuk itu MBG hadir harus dengan pemerataan yang adil mulai dari awal hingga akhir jangan sampai dikuasai oleh oknum² yang tidak bertanggung jawab. Karena program yang baik harus di eksekusi dengan benar," dia menandasi.