Proses Fase 2, PT MRT Jakarta Temukan Rel Trem di Kawasan Kota Tua

Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menyatakan saat ini temuan tersebut sedang diinvestigasi oleh para arkeolog.

oleh Ika Defianti diperbarui 31 Agu 2021, 15:32 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2021, 15:32 WIB
FOTO: Pembangunan MRT Jakarta Fase II Terkendala Pandemi COVID-19
Suasana lalu lintas sekitar proyek MRT Fase II Bundaran HI-Harmoni di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Rabu (10/2/2021). Proyek yang awalnya ditargetkan selesai pada Desember 2024 tersebut molor menjadi Maret 2025. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT MRT Jakarta menemukan jalur trem peninggalan masa penjajahan saat kegiatan tes tanah untuk pembangunan MRT Fase 2 rute Bundaran HI-Kota.

Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menyatakan saat ini temuan tersebut sedang diinvestigasi oleh para arkeolog.

"Iya pada akhir Agustus kemarin kami menemukan itu di satu titik di depan Gedung Museum Bank Mandiri," kata Silvia dalam diskusi virtual, Selasa (31/8/2021).

Nantinya hasil investigasi tersebut akan dilaporkan secara formal dengan Dinas terkait. Silvia menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan DKI dan Tim Sidang Pemugaran (TSP) terkait temuan tersebut.

"Setelah ada investigasi firm hasilnya akan dilaporkan lebih lanjut kepada Disbud secara formal lalu minta arahan tim TSP arahan lanjutnya," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menemukan beberapa temuan fragment keramik atau piring hingga temuan struktur batu bata di Monas. Temuan tersebut kini telah diamankan spesialis arkeologi BUMD bersama pihak Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta.

"Inilah salah satu tantangan besar di Fase II ini. Kami juga harus melindungi cagar budaya. Informasi yang kami dapat di sisi barat Monas ini dahulunya merupakan pasar malam dan lokasi kantor polisi," ujar Silvia, Rabu (12/8/2020).

Dikatakan Silvia, jika hasil penelitian tim arkeologi menyebutkan pengerjaan proyek MRT Fase II harus diubah karena adanya bangunan cagar budaya, maka pihaknya siap untuk melakukan modifikasi desain.

 

Nilai Sejarah Tinggi

Sementara itu, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov DKI Jakarta, Candrian Attahiyat mengatakan, posisi artefak-artefak di lokasi proyek MRT Fase II kebanyakan berada di kedalaman maksimal 10 meter.

"Artefak yang ditemukan MRT Jakarta memiliki nilai sejarah tinggi, tapi kami belum bisa memastikan dari abad ke berapa artefak tersebut berasal. Sebab analisisnya belum dikaji secara menyeluruh," katanya seperti dikutip BeritaJakarta.id.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya