Tak Ada Tanda Menyerahkan Diri, 4 Anak Buah Ali Kalora Terus Diburu

Polisi mengimbau masyarakat agar tidak memberikan bantuan terhadap 4 anak buah Ali Kalora.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2021, 13:45 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2021, 13:43 WIB
Anggota MIT yang tewas berwajah dan perawakan mirip dengan Ali Kalora, sang pimpinan kelompok yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap sejumlah petani di Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong. (Foto: Liputan6.com/Heri Susanto)
Anggota MIT yang tewas berwajah dan perawakan mirip dengan Ali Kalora, sang pimpinan kelompok yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap sejumlah petani di Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong. (Foto: Liputan6.com/Heri Susanto)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi belum dapati tanda-tanda menyerahkan diri empat anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) anak buah Ali Kalora. Walaupun imbauan telah diberikan petugas pasca baku tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok MIT.

"Tetap kita imbau, tetapi belum ada tanda-tanda (menyerahkan diri)," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto saat dihubungi merdeka.com, Senin (20/9/2021).

Karena belum ada tanda menyerahkan diri, Satgas Madago Raya pun tetap melakukan pengejaran terhadap empat anggota yang tersisa yaitu, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

"Sampai dengan saat ini petugas Mandago Raya masih terus melakukan perburuan 4 DPO teroris Poso yang tersisa di wilayah Poso, Parigi Moutong dan Sigi," katanya.

Selain itu, Didik juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan bantuan terhadap para DPO yang tersisa. Serta melaporkan bilaman ditemukan aktivitas mencurigakan dari seseorang.

"Kemudian meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak memberikan bantuan (bahan makanan/informasi) kepada DPO tersebut, melaporkan apabila ada orang yang mencurigakan," imbaunya.

"Mengimbau kepada masyarakat untuk menghilangkan paham radikal dalam kehidupan sehari-sehari dengan melakukan pola hidup yang toleran terhadap perbedaan," lanjutnya.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Ali Kalora Tewas

Sebelumnya, dilaporkan jika Pimpinan MIT Ali Kalora bersama seorang anggotanya, Jaka Ramadhan telah tewas pasca insiden baku tembak pada di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9) pukul 18.00 Wita.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi menegaskan tidak akan memberi kesempatan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membangun kembali kelompoknya dengan mengganti kepemimpinan setelah tewasnya Ali Kalora.

"Tidak ada penggantinya. Kita akan cari sampai dapat (sisa DPO)," tutur Rudy dalam konferensi pers di Polres Parigi Moutong, Minggu (19/9).

Saat ini sisa anggota MIT yang juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) tinggal empat orang. Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

"Diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan," kata Rudy.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya