Irjen Napoleon Bonaparte Diperiksa Polisi Atas Dugaan Penganiayaan Muhammad Kece

Polisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap terpidana kasus suap Djoko Tjandra, Napoleon Bonaparte atas penganiayaan yang dilakukannya kepada Youtuber Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 21 Sep 2021, 10:03 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2021, 10:03 WIB
Terdakwa Napoleon Bonaparte Jalani Sidang Lanjutan Eksepsi
Terdakwa kasus dugaan suap penghapusan red notice Joko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte usai menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/11/2020)Sidang beragendakan pembacaan eksepsi atau nota keberatan yang dibacakan kuasa hukum terdakwa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Polisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap terpidana kasus suap Djoko Tjandra, Napoleon Bonaparte atas penganiayaan yang dilakukannya kepada Youtuber Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.

"Jadwal penyidik sih pemeriksaannya hari ini," tutur Andi saat dikonfirmasi, Selasa (21/9/2021).

Andi belum banyak merinci terkait pemeriksaan tersebut. Sejauh ini memang sudah ada beberapa saksi yang diperiksa, termasuk Muhammad Kece selaku korban dan pelapor.

"Mudah-mudahan jam 11.00 sudah bisa dimulai," kata Andi.

Irjen Napoleon menjadi terlapor dalam perkara penganiayaan yang dilaporkan oleh Muhammad Kosman alias Muhammad Kece ke Bareskrim Polri pada tanggal 26 Agustus 2021. Perkara penganiayaan ini telah ditindaklanjuti oleh Bareskrim Polri, dan sudah tahap penyidikan. 

 

 

Siap Bertanggungjawab

Napoleon Bonaparte sendiri menyatakan siap mempertanggungjawabkan penganiayaan yang dilakukannya terhadap Muhammad Kece di Rutan Negara cabang Bareskrim Polri. Dia mengaku menganiaya Muhammad Kece lantaran Youtuber tersebut dinilai telah menghina Islam lewat konten-kontennya.

"Akhirnya, saya akan mempertanggung-jawabkan semua tindakan saya terhadap Kece. Apapun resikonya," tutur Napoleon dalam surat terbuka yang dibenarkan kuasa hukumnya, Putri Maya Rumanti saat dihubungi, Minggu (19/9/2021).

Napoleon menyebut, dia dibesarkan oleh keluarga muslim yang taat dengan aturan Islam. Baginya, Muhammad Kece telah melakukan penghinaan terhadap agamanya, sehingga penganiayaan pun terjadi.

"Selain itu, perbuatan KACE dan beberapa orang tertentu telah SANGAT MEMBAHAYAKAN persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia," jelas Napoleon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya