Liputan6.com, Vatican City - Pada malam sebelum Misa Pemakaman Paus Fransiskus, peti jenazahnya telah disegel dalam upacara tradisional Vatikan. Selama tiga hari terakhir, sekitar 250.000 umat telah mengantre di Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Bapa Suci yang terbaring dalam keadaan terbuka.
Jenazah Paus Fransiskus dibaringkan di hadapan altar confessio dalam peti kayu sederhana di dasar lantai - sesuai wasiat Fransiskus sendiri yang menginginkan kesederhanaan. Dia mengenakan kasula merah, mitra putih, dengan rosario tergenggam di tangan.
Advertisement
Kardinal Camerlengo Kevin Farrell memimpin upacara penutupan peti yang diawali pembacaan riwayat hidup Jorge Mario Bergoglio, nama asli mendiang Bapa Suci.
Advertisement
Dokumen tersebut menyoroti masa tugasnya di Jerman tahun 1980-an dan pelayanan sebagai uskup di Argentina yang dikenal merakyat, "Dia hidup sederhana, bepergian dengan transportasi umum, dan memasak sendiri makanannya."
Dalam ritual penutupan peti, Uskup Agung Diego Ravelli menutup wajah Paus Fransiskus dengan kain sutra putih sementara Farrell memercikkan air suci. Beberapa koin dan medali khusus masa kepausannya turut dimasukkan ke dalam peti.
Peti seng kemudian ditutup rapat dengan ditempelkan salib, lambang kepausan, serta plakat nama dan masa jabatan. Segel resmi dari berbagai institusi Vatikan dibubuhkan sebelum peti kayu luar akhirnya ditutup, mengakhiri prosesi penghormatan terakhir ini.
Sesuai wasiatnya, Bapa Suci akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma.
Â
Â