Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mendapat gelar adat Dulur Baduy dari masyarakat Baduy, Banten pada hari ini, Rabu (20/10/2021).
Prosesi penyematan gelar Dulur Baduy untuk Erick Thohir itu dilakukan di Saung Adat Baduy yang berlangsung di Kampung Cepak Huni, Desa Kanekes, Banten.
Baca Juga
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Saat prosesi penyematan Dulur Baduy, Erick didampingi tiga jaro adat dari Baduy Dalam yang secara khusus hadir menyaksikan penganugerahan tersebut. Upacara adat itu juga disaksikan langsung oleh ratusan warga Baduy Luar dan Dalam.
Advertisement
Jaro Saija mengatakan, gelar Dulur Baduy diberikan sebagai ungkapan terima kasih tertinggi karena Erick Thohir menyempatkan waktunya langsung menemui korban kebakaran di Kampung Baduy.
"Penyematan ini dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Pak Menteri karena telah mengujungi titik paling selatan di Baduy," kata Jaro Saija, melalui keterangan tertulis, Rabu (20/10/2021).
Setelah disematkan baju adat Baduy yang didominasi warna hitam serta lomar atau ikat kepala khas Baduy yang didominasi warna biru, Erick Thohir langsung mengucapkan terima kasih atas kepercayaan suku Baduy.
Menurut Erick, pemberian gelar Dulur Baduy sama dengan perasaannya ketika dirinya diminta menjadi Menteri BUMN.
Erick bercerita, saat diminta menjadi Menteri BUMN, dia sadar besarnya tanggung jawab yang diemban, sebab sepertiga perekonomian Indonesia adalah BUMN.
"Tentu pikiran dan tenaga saya harus memfokuskan tanggung jawab sebagai Menteri BUMN. Perasaan ini sama ketika saya digelari Dulur Baduy, tentu ini juga harus dipertanggungjawabkan semaksimal mungkin," kata Erick.
Â
Janji Implementasikan Nilai Suku Baduy
Erick melanjutkan, setelah menerima gelar Dulur Baduy, maka akan mengimplentasikan nilai-nilai suku Baduy.
"Jika dilihat, intisari dari Suku Baduy adalah menjaga, melestarikan alam. Tentu ini harus saya wujudkan agar menjaga dan melestarikan alam. Baik itu saya sebagai individu, atau jabatan sebagai Menteri BUMN. Tentu, BUMN harus menjadi perusahaan yang mampu menjaga alam Indonesia," jelas Erick.
Sementara itu, salah satu tokoh suku Baduy Ayah Mursyid menjelaskan prosesi gelar adat Dulur Baduy kepada Erick Thohir merupakan peristiwa kali pertama terjadi yang dianugerahkan kepada orang luar Suku Baduy.
Ayah Mursyid mengatakan proses disematkannya Dulur Baduy kepada Erick Thohir tidak sekonyong-konyong terjadi, melainkan melalui proses yang panjang.
"Gelar Dulur Baduy ke Pak Erick Thohir itu berawal dari firasat yang datang melalui tokoh-tokoh adat Baduy. Lalu firasat yang datang itu dibawa ke dalam musyawarah di antara tokoh dan Jaro Adat Baduy yang akhirnya menyepakati agar diberikan gelar Dulur Baduy pada Pak Erick," kata dia.
Relawan Banten Berakhlak, Arif Kirdiat, yang memandu jalannya proses adat tersebut mengatakan peristiwa ini baru pertama kali terjadi.
Tiga Jaro Adat Baduy Dalam bahkan secara khusus membawa amanah untuk bertemu Erick Thohir guna menyerahkan Golok Sulangkar dari tetua adat Baduy Dalam yang diserahkan oleh Ayah Kemik, Punggiwa Baduy Dalam.
Upacara adat itu diakhiri dengan persembahan hasil bumi yang diproduksi masyarakat Baduy yang diwakili Ayah Mursyid kepada Erick Thohir.
Saat prosesi adat dilakukan, Angklung Buhun yang biasanya digunakan hanya setahun sekali, saat itu dibunyikan mengiringi upacara adat. Angklung Buhun hanya dimainkan dalam peristiwa yang dipandang sakral oleh masyarakat Baduy.
Sebelumnya, Erick Thohir bertolak menuju Kampung Cepak Huni untuk mengunjungi pengungsian korban kebakaran yang menimpa belasan rumah warga Baduy.
Erick berjanji untuk membangun kembali permukiman warga Baduy yang rusak dan hangus terbakar.
Advertisement