Upaya Pemkot Pasuruan Jadikan Bandeng Jelak sebagai Primadona Kuliner

Rasa khas Bandeng Jelak ini karena tidak berasa tanah seperti bandeng-bandeng di daerah lainnya.

oleh stella maris diperbarui 25 Nov 2021, 12:55 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2021, 12:40 WIB
Pemkot Pasuruan
Gus Ipul ketika menutup Festival Bandeng Jelak di Gedung Kesenian, Pemkot Pasuruan, Rabu (24/11)/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Bandeng Jelak menjadi primadona kuliner Kota Pasuruan. Melihat banyak orang yang memfavoritkan kuliner ini, Pemerintah Kota Pasuruan ke depannya akan mengajak seluruh restoran, hotel, tempat makan di Kota Pasuruan untuk menjadikan olahan bandeng jelak sebagai menu utama. 

Bandeng ini dinamakan bandeng jelak karena berasal dari Kampung Jelak di Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, bandeng jelak memiliki rasa yang khas dan berbeda dengan bandeng dari daerah lain.

"Bandeng jelak memiliki kekhasan dengan rasa yang berbeda dengan bandeng daerah lain," kata Gus Ipul ketika menutup Festival Bandeng Jelak di Gedung Kesenian, Pemkot Pasuruan, Rabu (24/11).

Rasa khas Bandeng Jelak ini karena tidak berasa tanah seperti bandeng-bandeng di daerah lainnya. Meski ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan bandeng Sidoarjo dan Gresik, namun Bandeng Jelak memiliki rasa lebih gurih dan lebih sedap.

Menurut Gus Ipul, festival bandeng harus diperluas gemanya dengan menggelar aneka kegiatan. Misalnya mulai dari karnaval hingga lomba bandeng super dan lomba aneka olahan bandeng.

Bandeng Jelak juga harus dipatenkan. Sehingga bandeng yang tidak berasa tanah nantinya akan dikenal dengan nama Bandeng Jelak. Selain itu, Gus Ipul juga berharap adanya keterlibatan anak petambak karena perlu adanya regenerasi.

Pemkot Pasuruan
Gus Ipul ketika menutup Festival Bandeng Jelak di Gedung Kesenian, Pemkot Pasuruan, Rabu (24/11)/Istimewa.

"Banyak daerah itu biasanya anak nelayan atau anak petambak tidak mau meneruskan pekerjaan orang tuanya. Sehingga perlu adanya regenerasi," kata Gus Ipul

Gus Ipul juga minta dibangunkan kampung tematik berupa kampung bandeng yang tidak hanya bernuansa bandeng tapi juga, ada beberapa contoh bagaimana keluarga petambak semua terlibat

"Misalnya bapaknya sebagai petambak, ibunya yang mengolah dan anaknya yang memasarkan," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan Imam Subekti mengatakan, sebagai langkah awal mengangkat derajat bandeng jelak akan dilakukan dengan menjadikan Bandeng Jelak menjadi tuan rumah di Kota Pasuruan.

"Jadi kami minta bandeng yang diolah dan dikonsumsi warga Kota Pasuruan adalah Bandeng Jelak," ujarnya.

Menurut dia, potensi Bandeng Jelak sangat tinggi karena Kota Pasuruan memiliki lahan tambak seluas 651 hektar atau mencapai 17% dari total wilayah dengan produksi bandeng mencapai 1600 ton per tahun.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya