Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mewaspadai transmisi Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Saat ini, tercatat ada tiga kasus terkonfirmasi positif Omicron, sementara tiga masih bestatus probable.
Di tengah kekhawatiran meluasnya penularan varian Omicron, pelaku perjalanan internasional ke Indonesia justru meningkat. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengungkapkan, peningkatan ini terjadi dalam dua bulan terakhir.
Wiku mencatat, peningkatan jumlah pelaku perjalanan internasional ke Indonesia terlihat di tiga pintu kedatangan, yakni Bandara Soekarno Hatta, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, dan Pelabuhan Batam Center.
Advertisement
"Dalam dua bulan terakhir ini, tren kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri ke Indonesia justru meningkat," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga
Di Bandara Soekarno Hatta, kata Wiku, kedatangan pelaku perjalanan internasional hanya sekitar 1.000 sampai 2.000 pada Oktober 2021. Sedangkan pada Desember 2021 naik menjadi 4.000.
Sementara di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong pada akhir November 2021 hanya masuk 50 sampai 100 pelaku perjalanan internasional. Pada Desember 2021 naik menjadi 300 orang.
"Hal serupa juga dijumpai di Pelabuhan Batam Center yang pada awal November memiliki angka kedatangan sekitar 100 sampai 200 menjadi 200 sampai 400 pada pertengahan Desember," sambungnya.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Kasus Covid-19 Menurun
Menurut Wiku, kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini masih konsisten menurun, bahkan sejak 22 minggu terakhir. Kasus kematian Covid-19 juga terus menurun dalam 20 minggu terakhir.
Namun, angka reproduksi efektif atau Rt Covid-19 meningkat. Rt menggambarkan potensi penularan di lingkungan masyarakat.
"Angka Rt konsisten meningkat sejak titik terendah pada bulan September. Kenaikan yang terjadi masih cenderung terkendali karena Rt saat ini masih di bawah 1," ujarnya.
Reporter:Â Titin Supriatin/Merdeka.com
Advertisement