Komnas KIPI Sebut Kasus Kematian di Jombang dan Bone Tak Terkait Vaksinasi Covid-19

Hindra menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada kasus meninggal yang disebabkan vaksinasi Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Jan 2022, 12:48 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2022, 12:48 WIB
Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari soal vaksin AstraZeneca. (Dok: KPCPEN)
Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari. (Dok: KPCPEN)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) telah melakukan audit terkait meninggalnya dua anak di Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pasca penyuntikkan vaksin Covid-19. Hasil invetigasi menyebutkan bahwa meninggalnya kedua anak tersebut tidak terkait dengan vaksinasi Covid-19.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari mengatakan pihaknya melakukak audit tersebut bersama Komda KIPI dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Adapun audit dilakukan pada 30 Desember 2021.

"Kasus Kematian di Kabupaten Jombang disimpulkan unclassifiable atau tidak cukup data. Sementara kasus kematian di Kabupaten Bone disimpulkan koinsiden dengan penyakit jantung bawaan," jelas Hindra dikutip dari siaran pers di laman Kementerian Kesehatan, Minggu (2/1/2022).

Pemerintah, kata dia, menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian tersebut dan berharap agar peristiwa serupa tak terjadi lagi ke depan. Disisi lain, Hindra menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada kasus meninggal yang disebabkan vaksinasi Covid-19.

Berdasarkan data Komnas KIPI hingga 30 November 2021 menunjukkan sebanyak 363 KIPI Serius yang dilaporkan di seluruh provinsi di Indonesia. Namun, belum asa kasus meninggal sampai saat ini.

"Sebagai lembaga yang kredibel dan independen, Komnas KIPI bertugas untuk melakukan kajian kausal. Laporan yang akurat, lengkap serta cepat dapat membantu untuk menegakkan diagnosis," jelas Hindra.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi juga mengatakan bahwa antisipasi terjadinya KIPI merupakan salah satu fokus perhatian pemerintah. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Komnas KIPI di tingkat Nasional dan Komda KIPI untuk terus memantau dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Bagi penerima vaksinasi yang merasakan adanya efek samping pasca vaksinasi dapat langsung datang ke fasilitas pelayanan kesehatan tempat dilakukannya vaksinasi untuk melapor, tidak diperlukan syarat apapun," jelas Nadia.

Sebelumnya, Muhammad Bayu Setiawan (12), siswa kelas 6 SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, meninggal dunia tidak sampai sehari setelah menerima vaksin Pfizer di sekolahannya pada Senin, 27 Desember 2021.

Kapolsek Mojowarno Jombang, AKP Yogas menceritakan malam hari usai disuntik vaksin, Bayu mengalami demam dan muntah-muntah. Sekitar pukul 04.00 WIB, dia dibawa ke Puskesmas setempat.

"Satu jam kemudian, Bayu dinyatakan meninggal dunia dan jenazahnya dimakamkan pagi hari," ucap Yogas saat dikonfirmasi, Rabu 29 Desember 2021.

Selain itu, dua warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia dan dikaitkan dengan vaksinasi. Salah satunya yakni, ANW (13) warga Desa Gattaeng, Kecamatan Salamekko.

 


Tanpa Gangguan Kesehatan

Sekretaris Dinas Kesehatan Bone, drg Yusuf mengungkapkan ANW menerima dua dosis vaksin yakni pada 26 Oktober dan 23 November 2021. Ia mengatakan setelah mengikuti vaksinasi tersebut, ANW tidak mengalami gangguan kesehatan.

"Dia vaksin kedua pada 23 November 2021 dan tidak ada masalah. Akhir-akhir ini kesehatan almarhumah mengalami penurunan, dan sempat dirawat di Puskesmas Kajuara hingga akhirnya meninggal dunia," ungkap Yusuf, Senin 27 Desember 2021.

Kematian ANW tersebut pun dihubung-hubungkan dengan vaksinasi Covid-19. Yusuf mengaku kematian dua warga tersebut tidak serta merta disangkutpautkan dengan vaksinasi Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya