Survei NSN: Kerap Kritik Kebijakan Anies, PDIP dan PSI Kuasai Jakarta

Parpol-parpol lain cenderung lunak atau bahkan mendukung langkah-langkah Anies. Hasilnya, elektabilitas mereka jauh di bawah PDIP dan PSI.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jan 2022, 18:09 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2022, 16:09 WIB
Aksi Massa Selamatkan APBD DKI Jakarta
Massa Aliansi Masyarakat Untuk Transparansi membentangkan poster saat aksi damai di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (4/12/2019). Aksi ini untuk mendukung politikus PSI William Aditya yang disorot karena kritiknya terhadap transparansi penyusunan anggaran Pemprov DKI. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Di antara partai-partai politik yang ada di DPRD DKI Jakarta, PDIP dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) paling kerap melontarkan kritik terhadap kebijakan Gubernur Anies Baswedan. Dampaknya, kedua parpol tersebut mendapat insentif elektoral di Ibu Kota.

Temuan survei Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan PDIP unggul di Jakarta dengan elektabilitas mencapai 22,0 persen, disusul PSI sebesar 17,5 persen. Peran oposisi yang diambil kedua parpol terbukti efektif mendulang dukungan publik.

"Bertindak sebagai oposisi atas kebijakan Gubernur Anies Baswedan, elektabilitas PDIP dan PSI unggul dan menguasai DKI Jakarta," kata Direktur Program NSN Riandi di Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Menurut Riandi, puncak dari kritik PDIP dan PSI terhadap Anies terjadi ketika berupaya menggulirkan interpelasi terkait rencana balap mobil listrik Formula E. Interpelasi sendiri batal, setelah Anies menggalang dukungan dari partai-partai politik selain PDIP dan PSI.

Masih soal Formula E, PSI menyindir lokasi bakal sirkuit yang dinilai belum siap dan tidak layak. "Selain itu PSI juga menyoroti proyek sumur resapan yang diunggulkan Anies sebagai jurus mengendalikan banjir, tetapi kualitas pengerjaannya buruk," lanjut Riandi.

Parpol-parpol lain cenderung lunak atau bahkan mendukung langkah-langkah Anies. Hasilnya, elektabilitas mereka jauh di bawah PDIP dan PSI. Pada urutan ketiga ada Golkar (8,3 persen), Gerindra (7,3 persen), dan PKS (5,8 persen).

"Gerindra dan PKS merupakan dua parpol pengusung Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017, di mana Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria berasal dari Gerindra," jelas Riandi.

Anies juga kini mendapat dukungan kuat dari Nasdem (5,5 persen) dan Demokrat (5,0 persen).

Selain itu ada PKB (2,5 persen), PPP (1,8 persen), Partai Ummat (1,5 persen), PAN (1,3 persen), dan Gelora (1,0 persen). Lalu ada Perindo (0,8 persen), Hanura (0,3 persen), dan PBB (0,3 persen). Sisanya nihil dukungan, serta tidak tahu/tidak jawab sebesar 18,9 persen.


400 Responden di Jakarta

Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 5-15 Januari 2022 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling.

Margin of error survei ±4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya