Liputan6.com, Jakarta - Gereja Katedral Jakarta menggelar pelaksanaan Misa Requiem atau misa untuk mendoakan arwah Paus Fransiskus pada Kamis (24/4) hari ini pukul 18.00 WIB. Misa ini digelar dengan kapasitas jemaat mencapai 2.500 orang.
Pastur Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo Hani Rudi Hartoko, mengatakan misa ini merupakan bagian dari rangkaian doa arwah yang digelar dalam beberapa hari ke depan oleh umat Katolik di seluruh dunia.
Advertisement
Baca Juga
Misa di Katedral Jakarta ini akan dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Uskup Agung Piero Pioppo, bersama Kardinal Ignatius Suharyo dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Antonius Subianto Bunjamin.
Advertisement
Kendati demikian, dia memastikan perayaan misa yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia ini terbuka untuk umum dan bisa datang tanpa proses pendaftaran sebelumnya.
Kepanitiaan hanya akan menyiapkan sejumlah kursi secara khusus untuk tamu undangan dari kalangan diplomatik dan perwakilan Pemerintah Indonesia.
“Mengenai nama-nama pejabat, termasuk Bapak Presiden, belum ada informasi pasti. Kami masih menunggu konfirmasi,” kata Romo Hani, seperti dikutip dari Antara.
Digelar Sederhana
Dia memaparkan pelaksanaan misa juga akan berlangsung secara sederhana, sesuai semangat Paus Fransiskus yang dikenal sebagai sosok rendah hati dan dekat dengan umat.
Kesederhanaan itu dipastikannya dengan tidak ada liturgi khusus, tetapi akan dilangsungkan seperti misa arwah biasa, dengan doa-doa khusus bagi mendiang Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik itu. Hal ini dikarenakan Paus Fransiskus ingin dikenang sebagai gembala, bukan sebagai tokoh besar yang dibesar-besarkan.
“Beliau wafat di hari Senin (21/4), Paskah Kedua, tidak lama setelah menyampaikan pesan Urbi et Orbi. Jadi di satu sisi kita berdoa untuk melepas kepergian, tapi di sisi lain adalah menegaskan keyakinan iman semua akan kembali kepada-Nya.” kata Romo Hani.
Advertisement
