Buka Acara Kick Off G20 on Education and Culture, Nadiem Makarim Soroti Kehidupan Pasca-pandemi

Generasi saat ini, kata Nadiem juga harus belajar untuk mencintai alam semesta. Kecintaan pada alam, menurutnya telah diajarkan generasi leluhur lewat beragam bentuk, mulai warisan budaya sampai kearifan lokal.

oleh Yopi Makdori diperbarui 09 Feb 2022, 16:01 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 15:40 WIB
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim membuka acara Kick Off G20 on Education and Culture. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyoroti isu kehidupan pasca-pademi Covid-19 dalam acara Kick Off G20 on Education and Culture yang dilangsungkan secara daring dan luring pada Rabu (9/2/2022).Nadiem Makarim mengatakan kehidupan pasca-pandemi mesti dibangun atas konsep berdampingan dengan alam. Di mana kehidupan generasi saat ini tidak merusak warisan alam bagi generasi selanjutnya.

"Sehingga anak-anak kita di masa depan masih tetap bisa hidup berdampingan dengan alam. Saya sekarang sudah mulai memberi contoh dan membiasakan anak-anak saya untuk sama sekali menggunakan plastik di rumah dan mengurangi sampah," ujar Nadiem.

Generasi saat ini, kata Nadiem juga harus belajar untuk mencintai alam semesta. Kecintaan pada alam, menurutnya telah diajarkan generasi leluhur lewat beragam bentuk, mulai warisan budaya sampai kearifan lokal.

"Inilah yang menjadi tujuan utama rangkaian kegiatan kebudayaan yang melibatkan penggerak budaya Indonesia serta negara-negara G20 menuju Ministerial Meeting on Culture, yaitu mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan dengan kembali ke akar budaya," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pamer Kurikulum Prototipe

Nadiem Makarim
Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, berdialog secara hybrid dengan perwakilan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Sumatra Utara (Sumut) di Kampus Universitas Sumatra Utara (USU), Kota Medan

Pada kesempatan itu, Nadiem juga turut mengungkap kelebihan kurikulum yang digagas pada eranya, yakni Kurikulum Prototipe. Kendati saat ini Kurikulum Prototipe bukanlah pilihan wajib yang harus diterapkan oleh sekolah.

Nadiem bilang bahwa Kurikulum Prototipe membuat pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan. Karena kurikulum ini berfokus pada materi yang esensial dan relevan dengan kondisi yang ada.

"Sehingga membantu kita mencapai empat tujuan prioritas dari Education Working Group, yaitu pendidikan universal yang berkualitas, teknologi digital dalam pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta dunia kerja pasca-Covid-19," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya