Keterisian Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Naik, Kini Jadi 61 Persen

Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di DKI Jakarta kini kembali mengalami kenaikan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 15 Feb 2022, 23:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 23:00 WIB
FOTO: Kapasitas RS Rujukan COVID-19 di Jakarta Tersisa 13 Persen
Suasana kamar-kamar tempat isolasi pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (19/1/2021). Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan COVID-19 tersisa 13 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 DKI Jakarta kini kembali mengalami kenaikan.

Dari semula berada di angka 59 persen, kini mencapai 61 persen pada Selasa 15 Februari 2022.

"(BOR) 61 persen," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Selasa (15/2/2022).

Sementara angka keterisian ruang Intensive Care Unit (ICU) terbilang stagnan jika dibandingkan dengan kemarin. Di mana bertahan pada angka 46 persen.

"ICU terpasang 880, terpakai 405, 46 persen," kata Riza.

 

Dianggap Wajar

Peningkatan BOR rumah sakit ini, kata Riza cukup wajar. Mengingat Covid-19 varian Omicron memang terkenal mudah menyebar.

"Penyebaran Omicron itu lebih cepat, tapi tidak membahayakan. tanpa mengabaikan, mengecilkan, menganggap enteng, memang tidak membahayakan. Namun demikian kami minta seluruh warga DKI hati-hati, boleh kerja, kemanapun pergi, tapi laksanakan protokol 5M," kata dia.

Penularan Covid-19 di Ibu Kota didominasi oleh transmisi lokal. Riza menyebut angkanya mencapai 61,7 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya