Jaga Fungsionalitas Lingkungan, Ridwan Kamil Resmikan Empat Tahap Penataan Kalimalang Bekasi

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, sungai yang melintasi peradaban seperti Kalimalang memiliki nilai berharga yang harus dimanfaatkan, sehingga tak hanya mengalirkan air sungai, melainkan juga mempunyai fungsi sosial.

oleh Fachri pada 21 Apr 2022, 13:15 WIB
Diperbarui 21 Apr 2022, 12:57 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meresmikan penataan kawasan Sungai Kalimalang, Kota Bekasi, Rabu (20/4/2022). (Foto: Biro Adpim Jabar)

Liputan6.com, Bekasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan empat tahapan penataan kawasan Sungai Kalimalang, Kota Bekasi, setelah sebelumnya juga meresmikan pembangunan tahap satu Pasar Harapan Jaya. Rabu (20/4/2022).

Kini tak hanya sekadar dilirik saat melintas, sisi utara dan selatan Kalimalang sudah dapat dinikmati warga menjadi ruang interaksi sosial, bahkan bisa menjadi destinasi wisata baru.

"Yang dulu Kalimalang hanya sekadar dilirik sambil lewat sekarang bisa dinikmati, khususnya sore sampai malam hari. Ini tempat istirahat atau ngabuburit," kata Ridwan Kamil.

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, sungai yang melintasi peradaban seperti Kalimalang memiliki nilai berharga yang harus dimanfaatkan, sehingga tak hanya mengalirkan air sungai, melainkan juga mempunyai fungsi sosial.

"Kalau aliran sungainya di gunung biarkan saja natural, tapi kalau sudah melewati pusat kota, sungai menjadi mahal harganya dan harus mempunyai fungsi sosial," tuturnya.

Oleh karena itu, Pemda Provinsi Jabar berkomitmen memulai penataan Kalimalang pada 2019 dengan mengusung tema futuristik. Proyek penataan Kalimalang sempat dihentikan pada 2020 karena pandemi COVID-19.

Kang Emil memastikan penataan Kalimalang akan terus dikerjakan hingga tahap empat seiring selesainya proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung-Melayu (Becakayu).

"(Proyek) akan dilanjutkan nanti tahap 2, 3, 4 seiring tol Becakayu beres karena kalau dibangun sekarang takutnya nanti terbongkar dan rusak lagi," terang Kang Emil.

Pada penataan tahap satu ini pun pengerjaan akan terus disempurnakan tak hanya estetikanya, melainkan juga fungsi lingkungan supaya tetap terjaga.

"Nanti semuanya dicicil ke arah timur, termasuk urusan pencemaran, kekumuhan, lalu ditanami pohon supaya lebih teduh," ujarnya

Jembatan Ikonik di Kalimalang

Sungai Kalimalang.
Akan dibangun jembatan penghubung yang ikonik di sisi utara dan selatan Kalimalang.

Kang Emil mengungkapkan, yang paling ikonik adalah akhir tahun ini akan dibangun jembatan penghubung sisi utara dan selatan Kalimalang, sehingga warga tak perlu harus memutar dulu bila ingin menikmati kedua sisi tersebut.

Ia menuturkan, desain jembatan ikonik tersebut bisa saja seperti jembatan cinta di Paris yang dipenuhi kunci gembok.

"Akhir tahun (2022) akan dibangun jembatan untuk menyambungkan sisi utara dan selatan. Nanti jembatannya akan ikonik seperti jembatan di Paris yang banyak gembok-gembok, di sini nanti kita cari keunikannya apa," ungkapnya.

Menurut Kang Emil, Kota Bekasi memiliki banyak titik potensial untuk dijadikan ruang publik yang nyaman dan aman.

Ia menjelaskan, ciri kota bahagia adalah warganya sering keluar rumah menikmati ruang publik dengan nyaman, aman tanpa rasa takut.

"Kota Bekasi banyak tempat yang belum tersentuh untuk dijadikan ruang publik. Padahal ciri kota bahagia itu warga banyak keluar menikmati ruang publik dengan nyaman dan tanpa rasa takut," tutur Kang Emil.

Sebagai bentuk perhatian kepada kota terbarat di Jabar ini, Pemda Provinsi Jabar selama dua tahun ini sudah membangun revitalisasi Alun-alun Kota Bekasi, Gedung Creative Center, revitalisasi pasar tradisional, hingga penataan Kalimalang.

"Mudah-mudahan Kota Bekasi makin maju, manusiawi, kreatif dan religius," harap Kang Emil.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya