Prabowo Miliki Sentimen Positif Tertinggi di Dunia Maya, Ketimbang Anies dan Ganjar

Peneliti Merdeka Institute, Mohammad Yafi, mengatakan hasil survei yang dilakukan lembaganya menunjukkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang memiliki sentimen positif tertinggi di dunia maya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Apr 2022, 08:24 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 08:24 WIB
Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjalan memasuki kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Merdeka Institute, lembaga survei opini publik, merilis hasil temuan terbarunya tentang lalu lintas percakapan warganet terkait sentimen terhadap top five calon presiden 2024. Peneliti Senior dari Merdeka Institute, Mohammad Yafi menjelaskan lima nama yang menjadi top five tersebut adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.

"Prabowo ada di peringkat pertama calon presiden 2024 yang memiliki sentimen positif warganet dengan persentase sebanyak 25,41%," kata Yafi saat jumpa pers daringnya, Kamis (21/4/2022).

Urutan kedua, lanjut Yafi, ada sosok Ganjar Pranowo dengan persentase sentimen percakapan positif warganet sebanyak 20,68%. Kemudian secara berurut ada Anies Baswedan (18,96%), Sandiaga Uno (18,84%) dan Ridwan Kamil (10,48%).

Yafi menjelaskan, berdasarkan analisisnya, tingginya sentimen positif tentang Prabowo Subianto dipengaruhi oleh tiga faktor. Faktor pertama, kata Yafi, adalah soal kinerjanya sebagai menteri pertahanan yang masuk dalam jajaran menteri berkinerja terbaik dalam Kabinet Jokowi Jilid II.

"Kinerja ini yang ternyata cukup membuka mata publik mengenai totalitas Prabowo mengemban tugas negara," ungkap Yafi.

Alasan kedua, sambung Yafi, dikarenakan sikap Prabowo yang jarang mau terlibat dalam percakapan tentang capres 2024. Hal itu malah diapresiasi publik sebagai sosok yang tidak ambisius nyapres dan berbeda dari beberapa menteri lain dalam Kabinet Jokowi Jilid II.

"Ketiga, pernyataan-pernyataan Prabowo cenderung mengarah pada pencarian solusi daripada membangun kontroversi atas berbagai masalah nasional akhir-akhir ini," beber dia.

Yafi meyakini, Prabowo Subianto mempunyai tingkat potential reach yang lebih tinggi dibandingkan capres lima besar lainnya. Hal ini menegaskan bahwa Prabowo akan jauh lebih melesat sebagai capres 2024 jika Ketua Umum Partai Gerindra itu mulai serius dan masif memanfaatkan internet dan berbagai platform media sosial untuk pembentukan opini publik.

"Prabowo Subianto merupakan salah satu tokoh potensial untuk kontestasi 2024, namun belum mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk hal tersebut," nilai Yafi.

 

Percakapan Netral

Yafi menambahkan, penelitian Merdeka Institute tidak hanya soal sentimen percakapan positif. Namun pihaknya juga meneliti parameter percakapan netral dan negatif terhadap lima orang tersebut.

Hasilnya, Ridwan Kamil muncul pada urutan pertama untuk calon presiden dengan sentimen percakapan netral oleh warganet atau dengan persentase sebesar 87,84%. Sedangkan Anies Baswedan menjadi urutan pertama dalam kategori calon presiden dengan sentimen percakapan negatif oleh warganet atau sebesar 30,95%.

Sedangkan untuk kandidat lainnya dalam kategeri calon presiden 2024 dengan sentimen percakapan netral, secara berurut ditempati oleh Sandiaga Uno (76,11%), Prabowo Subianto (62,16%), Ganjar Pranowo (61,43%) dan Anies Baswedan (50,09%).

Kemudian, secara berurut calon presiden 2024 dengan sentimen percakapan negatif ditempati oleh Ganjar Pranowo (17,94%), Prabowo Subianto (12,3%), Sandiaga Uno (5,06%), dan Ridwan Kamil (2,04%).

Metodologi

Sebagai informasi, metodologi analisis dalam riset yang dilakukan Merdeka Institute kali ini menggunakan pendekatan natural language processing (NLP) untuk mengekstrasi opini dalam bentuk teks. Analisis menggunakan keyword nama-nama capres top five yang sering muncul dalam publikasi survei lembaga-lembaga riset mainstream.

Dataset dikumpulkan mulai tanggal 9 hingga 20 April 2022. Penentuan periode analisis ini didasarkan pada beberapa event atau isu besar nasional, seperti demo mahasiswa, polemik 3 periode, dan kekerasan terhadap Ade Armando.

Metode ekstraksi opini dilakukan dengan teknik knowledge discovery in data base (KDD).

Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo
(Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya