BPIP Ajak Seluruh Masyarakat Praktikkan Ideologi Pancasila Hadapi Berbagai Tantangan

Di Hari Lahir Pancasila, ada pesan yang diselipkan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2022, 14:30 WIB
Jokowi Lantik Ketua BPIP dan Kepala BPKP Baru
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kiri) dan istri, seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Jokowi resmi melantik Yudian Wahyudi sebagai Kepala BPIP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Di Hari Lahir Pancasila, ada pesan yang diselipkan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.

Yudian memandang perlunya mempraktikkan ideologi bangsa, yaitu Pancasila secara konkret untuk merespons setiap tantangan, seperti ketegangan politik global, perkembangan teknologi, mutasi berbagai penyakit, hingga perubahan iklim.

"Di luar kita hari ini terhadap derasnya perkembangan teknologi informasi, ketegangan politik global, perubahan iklim, dan mutasi berbagai penyakit seperti halnya Covid-19 yang sekarang sudah tertangani," ujar Yudian dalam pernyataan video di YouTube Sekretariat Presiden, melansir Antara, Rabu (1/6/2022).

Menurut dia, suatu bangsa harus mampu mempraktikkan ideologi bangsanya dalam berbagai langkah konkret untuk merespons setiap tantangan yang hadir.

"Pancasila sebagai ideologi bangsa memberikan kerangka nilai yang harus menerjemahkannya dalam berbagai kebijakan yang berorientasi pada persatuan nasional, tata kelola yang baik, dan kemaslahatan publik," ucap Yudian.

Dia mengatakan, kelahiran Pancasila sebagai ideologi negara merupakan pijakan awal bagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.

"Kebulatan tekad menyatukan pandangan hidup seluruh elemen bangsa, memberikan keyakinan bahwa perbedaan merupakan keniscayaan lahiriah, bahkan rahmat dari Tuhan," kata Yudian.

Bangsa Indonesia dengan ideologi Pancasila, lanjut dia, terbukti telah berhasil hidup saling menghormati dan saling sayang menyayangi. Perilaku ini adalah bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bagian dari sejarah masa depan umat manusia

"Yang akan terus mewariskan keluhuran jiwa sebagai rasa syukur kita pada lima konsensus, yaitu ketuhanan, keagamaan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial," kata Yudian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ajak Bangsa Indonesia Hadapi Tantangan Bersama

Jokowi Lantik Ketua BPIP dan Kepala BPKP Baru
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kiri) menerima ucapan selamat dari Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri seusai dilantik di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/2/2020). Presiden Joko Widodo resmi melantik Yudian sebagai Kepala BPIP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Yudian menilai, kemerdekaan telah memberi kenikmatan bagi bangsa Indonesia. Namun, kata dia, untuk bisa mencatatkan sejarah masa depan, Indonesia tetap harus memiliki kebesaran jiwa.

"Tegasnya adalah mampu memandang ke dalam sebagai kesatuan, dan mampu memandang ke luar tentunya juga sebagai kesatuan," ucap Yudian.

Dia menyebut, BPIP mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadi bagian penting dalam menyelesaikan tantangan bangsa saat ini dan ke depan.

Ia menegaskan pihaknya siap hadir sebagai saudara sebangsa yang bersama-sama mampu membangun kemajuan yang memulainya dari diri sendiri.

Dengan begitu, kata Yudian, tercipta gotong royong yang merupakan inti dari nilai Pancasila berjalan dalam setiap dimensinya.

"Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2022. Mari kita bangkit bersama membangun peradaban dunia," pungkas Yudian.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi salah satu tempat yang menjadi bagian dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia, Rabu (1/6/2022).

Tempat bersejarah itu yakni, Rumah Pengasingan Bung Karno yang berlokasi di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Jejak Perjuangan Bung Karno di Rumah Pengasingan NTT

Jokowi Mengunjungi Rumah Pengasingan Soekarno Hingga Dianugerahi Gelar di Ende saat Peringati Hari Lahir Pancasila, credit @jokowi
Jokowi Mengunjungi Rumah Pengasingan Soekarno Hingga Dianugerahi Gelar di Ende saat Peringati Hari Lahir Pancasila, credit @jokowi

Jejak perjuangan Bung Karno masih terlukis jelas di rumah tersebut. Di rumah itu, Jokowi dan Iriana berkesempatan melihat berbagai macam barang-barang peninggalan Bung Karno bersama keluarga selama diasingkan.

Mulai dari, lukisan tangan Bung Karno dan naskah drama sandiwara yang terukir kesan mendalam akan nilai persahabatan, kerakyatan, dan cintanya terhadap alam. Adapun Bung Karno menempati rumah itu selama empat tahun dari 1934 sampai 1938.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menjelaskan, saat diasingkan, Bung Karno pernah menyebut tempat ini sebagai "ujung dunia". Pasalnya, saat itutidak pernah terbayangkan bangsa Indonesia dapat merdeka.

Namun dengan jiwa cinta Tanah Air yang sangat besar, Bung Karno mampu mengubah situasi tersebut menjadi semangat dalam memerdekakan Tanah Air. Yudian menyebut Kabupaten Ende menjadi salah satu titik perjalanan Bung Karno, Pancasila, hingga Indonesia Merdeka.

"Di situlah beliau (Bung Karno) bisa memanfaatkan dari situasi yang sangat menekan itu menjadi semangat pembebas lebih lanjut. Oleh karena itu, Ende ini menjadi salah satu titik utama dalam perjalanan Bung Karno, Pancasila, dan akhirnya kemerdekaan," jelas Yudian dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (1/6/2022).

infografis pancasila
cara negara amankan pancasila (liputan6.com/triyas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya