Dicari, Polantas yang Viral Lantaran Tarik Pungli ke Sopir Truk di Gerbang Tol

Aksi polantas mengutip uang sejumlah sopir di Gerbang Tol (GT) diabadikan oleh pengguna jalan lain. Rekaman video viral di media sosial.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Jul 2022, 14:33 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2022, 14:33 WIB
20171116-ilustrasi-jakarta-korupsi
Ilustrasi Korupsi. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta Aksi polantas mengutip uang sejumlah sopir di Gerbang Tol (GT) diabadikan oleh pengguna jalan lain. Rekaman video viral di media sosial.

Dalam rekaman, terlihat polantas berdiri di atas trotoar. Dia menunggu satu per satu kendaraan yang melintas.

Tampak, salah satu tangan anggota Polantas menerima sesuatu diduga uang ketika berpapasan dengan pengendara truk-truk bermuatan barang.

Terkait kejadian ini, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengatakan, pihaknya telah mengistruksikan anggotanya untuk mengusut dugaan pungutan liar (pungli) tersebut.

"Lagi kita cari," kata Latif saat dihubungi, Jakarta, Jumat (22/7/2022).

Latif mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan lokasi tol yang viral tersebut. Informasi yang tersebar di media sosial itu Gerbang Tol Semanggi.

"Makanya ini kan lagi kita lihat, katanya Tol Semanggi. Kita masih lihat dulu di mana ini," tandas dia.

Sebelumnya, Korps Lalu Lintas Polri menjadi satu di antara bagian yang menjadi atensi publik. Seperti dirilis dari situs resmi Polri, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo memiliki catatan khusus.

Ia mengungkapkan beberapa hal terkait kinerja Korps Lalu Lintas Polri saat berbicara di Rakernis Korlantas Polri, di Mapolda Jawa Timur di Surabaya, beberapa waktu lalu. Ferdy Sambo mengungkapkan berbagai pelanggaran yang masih ditemukannya menyangkut polisi lalu lintas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pelanggaran Paling Umum

Rilis Polri menyebut, ragam pelanggaran antara lain melakukan razia tanpa surat perintah. Ada juga pungli dan pemerasan pada pelanggar lalu lintas, dan tidak transparan dalam penanganan kasus pelanggaran lalu lintas.

Ferdy Sambo meminta para Kasat Lantas di seluruh jajaran Polri untuk tidak bergaya sebagai manajer perusahaan yang hanya duduk di belakang meja. Artinya, mereka harus turun ke lapangan mengawasi anak buahnya.

Ungkapan Ferdy Sambo selaras dengan kemungkinan yang dirasakan masyarakat. Setidaknya itu yang diucapkan Pengamat Komunikasi Rahmat, Edi Irawan, yang menganggap masyarakat masih kerap merasakan apa yang disampaikan Kadiv Propam tersebut.


Harus Berbenah

Alih-alih membantu saat terjebak kemacetan atau permasalahan lalu lintas lainnya, masyarakat justru bisa bertambah 'rumit' saat Polantas hadir. Kini, Korlantas harus terus berbenah, apalagi di era digital, yang semuanya bisa menjadi sangat terbuka dan transparan.

Pada akhir pertemuan, Ferdy Sambo menyampaikan pesan menyentuh, agar menjadi korlantas adalah sebuah pengabdian. "Jangan menjadikannya sebagai tempat pembuangan, sehingga setiap pekerjaan dilakukan secara baik dan maksimal," tegas Ferdy Sambo.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya