Peran Orang Tua Dianggap Penting untuk Menjaga Keselamatan Anak di Dunia Digital

Peranan orang tua dinilai penting untuk keselamatan anak di dunia digital, terlebih demi menghindari terjadinya cyber bullying hingga penipuan online.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jul 2022, 18:49 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2022, 15:04 WIB
WhatsApp, Facebook, Instagram, Hingga Google Terancam Diblokir, Ini Penjelasan Kominfo
Ilustrasi aplikasi media sosial. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta Peranan orang tua dinilai penting untuk keselamatan anak di dunia digital, terlebih demi menghindari terjadinya cyber bullying hingga penipuan online.

Diketahui, baru-baru ini ada kasus perundungan memaksa teman setubuhi kucing yang kemudian itu direkam menggunakan handphone. Video rekaman tersebut pun rupanya sempat beredar di media sosial.

Perwakilan ICT Watch Habib Almaskaty mengatakan, di era sekarang orang tua perlu memperhatikan keselamatan anak di dunia digital. Karena banyak kejahatan bisa mengancam anak.

Adapun ini disampaikan dalam webinar yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan tema "Hati-Hati, Jaga Privasi dan Data Diri: Pahami Bahaya Sharenting". Adapun ini bagian dari seri webinar literasi digital #MakinCakapDIgital.

"Batasi informasi pribadi dan penggunaan gawai. Kenali ancaman keselamatan, saring sebelum sharing. Gunakan 2FA (Two Factor Authentication) dan perkuat password kita," kata Almaskaty dalam keterangannya, Senin (25/7/2022).

Dia juga mengingatkan, bahwa budaya digital di Indonesia harus sesuai Pancasila dan Bhinekka Tunggal Ika. Di mana harus menghargai kesetaraan, harmoni, penuh cinta kasih.

Sementara itu, menurut Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNIKA Widya Mandira Fransiska Desiana Setyaningsih, peran orang tua begitu vital.

"Oleh karena itu, orang tua berperan sebagai gatekeeper informasi pribadi anak-anaknya dan perlu menyeleksi informasi apa yang dipublikasikan di media sosial," kata Fransiska.

 

Memahami Semua

Sedangkan, Ketua ASPIKOM Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Yermia Djefri Manafe menuturkan, untuk cakap digital kita harus mengetahui dan memahami hardware dan software.

Pengetahuan dasar mesin pencarian, aplikasi percakapan atau medsos dan aplikasi dompet digital dan lokapasar. Sebab, dikhawatirkan terbentuknya algoritma dari data anak, yang dapat digunakan untuk memprediksi karakternya berdasarkan informasi yang beredar.

"Nantinya, data tersebut akan memengaruhi mereka seumur hidupnya, dan anak dapat menuntut orang tuanya atas konten yang dipublikasikan," tambahnya.

Diketahui, kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kominfo Harap Masyarakat Bisa Cakap Gunakan Medsos

Pada Jumat (22/7/2022), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kementerian Kominfo) memberikan pelatihan kepada generasi muda Maluku-Papua dengan melakukan webinar. Tema yang diangkat tentang 'Cara Lawan Hoaks di Media Sosial'.

Webinar dihadiri Idfi Pancani sebagai moderator, serta narasumber-narasumber, yaitu Kepala Program Studi Teknik Elektro STTI dan Praktisi Pendidikan Nur Rahma Yunita, Managing Director PT Astrindo Sentosa Kusuma Astried Kirana, dan Public Figure Vizza Dara.

Disampaikan Kepala Program Studi Teknik Elektro STTI dan Praktisi Pendidikan Nur Rahma Yunita, masyarakat diharap mampu menggunakan media sosial (medsos) atau cakap digital.

"Individu yang cakap bermedia digital, dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital," ujar Nur Rahma Yunita melalui keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya